Suara guru yang lantang saat mengajar terdengar di luar kelas, sehingga membuat Lesya ragu untuk memasukinya, ia mengambil nafas sedalam-dalamnya dan sambil menutup mata, ia merilekskan pikirannya dan deru jantung yang terus berdetak 2 X lebih cepat akibat lari 5 X. Ia masuk dengan santai yang membuat seisi ruangan membulatkan matanya.

   "Kenapa kamu telat?" tanya Ibu Mina, guru yang super duper cerewatnya minta ampun.

   "Di hukum Bu." jawab Lesya dengan jujur, ia terus bersikap tenang seolah tak ada kejadian.

   "Kenapa kamu di hukum?" tanya Ibu Mina.

  Elah ni guru kepo banget sih*batin Lesya.

   "Jawab!" sentak Ibu Mina yang mengerikan membuat se isi kelas sangat ketakutan, keadaan berubah menjadi tegang.

   "Karena rambut gue... eh maksudnya rambut Lesya di ujungnya masih warna abu-abu." jawab Lesya yang tersenyum

    "Kamu tau, kamu salah?" tanya Ibu Mina dengan tatapan mengintimidasi.

     "Ck, Ibu. Lesya di hukum pasti taulah kesalahan Lesya apa, Ibu ngaco nih kasih pertanyaannya," jawab Lesya tanpa rasa takut sedikit pun.

    "Hmmm anak jaman sekarang tu bener-bener ga di ajarin sopan santun yah." ucap Ibu Mina yang terus menggeleng gelengkan kepalanya.

    "Di sekolah di ajarin sopan santun Ibu." ujar Lesya yang masih menyempatkan untuk tersenyum manis.

   "Cuman kitanya aja yang gak menerapkan akan hal itu Bu." pendapat Lesya.

    "Serah kamu, Ibu capek." ucap Ibu Mina yang kemudian pingsan dan tubuhnya tergeletak didepan tepat disamping Lesya berdiri.

   Ibu mina pingsan membuat seisi kelas kembali riuh, ada yang menggebrak gebrakan mejanya, ada yang masa bodoh yah contohnya Lesya, ada yang ikut-ikutan pingsan, ada yang mengundang PMR, ada yang bersorak riah, ada yang kejang-kejang, begitu ramai dan itu semua gara-gara Lesya, Lesya hanya menatap nanar keadaan kelasnya yang seperti kebun binatang.

   Segera petugas PMR membawa Ibu Mina Untuk ke UKS dan di kelas masih dalam keadaan tegang, semua siswi menatap ke Dino yang berada di belakang, ia seperti orang yang linglung atau bahkan itu bukan Dino, ketua kelas menghampiri Dino dan itu membuat Dino berteriak keras.

    "Akhhh... itu si Dino kenapa?!" jerit Siti saat melihat wajah Dino yang sangat menyeramkan karena merah dan matanya yang terus melotot dan merah.

    "Eh itu kenapa?" tanya Gina yang bingung melihat wajah Dinoa.

   Lesya mendekat ke arah mereka dan sekarang ia berhadapan dengan Dino, seisi kelas di buat kaget oleh tingkah laku Dino yang aneh menurut mereka.

    "Aing saha?!" teriak Dino yang membuat seisi kelas terdiam saling bertatapan dan saling menanyakan keadaan Dino, tetapi beda dengan Lesya yang tertawa dengan keras.

    "Hahaha... setannya goblok banget sih, masa iya gak ngenalin dirinya sendiri." ucap Lesya yang jungkir balik tertawa sampai terpingkal-pingkal, yang membuat seisi kelas cengo.

    "Lo kenapa Les? Lo ikutan kayak Dino yah?" tanya Via kepada Lesya.

   "Gue ngakak asli, eh guys si Dino itu kerasupan sama setan dan parahnya lagi si setannya malah tanya kalo dirinya siapa, asli ngakak banget kan," Lesya berbicara seolah tak ada rasa takut sama sekali ia bahkan masih menyampatkan tertawa walau keadaan sekarang genting.

   "Heh guys tertawa dong, kok kalian diem aja sih," ujar Lesya.

   Akhhh...

   Apa berarti dia bukan Dino dong melainkan setan

Lesya Story (END)Where stories live. Discover now