Thirty 3 : Fiance

239K 21.4K 9.3K
                                    

Terkadang suatu hal yang kita anggap biasa saja justru luar biasa efeknya. Seperti saat ini, Bian mengatakan bahwa ia benar-benar mencintainya. Jadi permainan ini berawal dari Bian.

Lelaki itu yang memulainya, dan lelaki itu yang tidak bisa mengubahnya lalu berharap semuanya berpihak padanya. Anna menunduk merutuki nasibnya saat ini, kini cintanya berlabuh pada sosok yang dingin dan aneh. Aneh karna begitu banyak rahasia yang tidak diketahuinya, lelaki itu terlalu banyak teka-teki membuat Anna sulit menebaknya.

Namanya Sargas, dan sekarang berstatus sebagai kekasihnya. Dulu Anna takut sekali pada Sargas, sekarang dia malah sangat merindukannya. Seharian ini Sargas belum menghubunginya, tapi Anna tidak mau membuat lelaki itu terganggu dengan dirinya yang tiba-tiba menghubunginya.

Anna menatap pesan Sargas hanya di baca olehnya. Tak lama pesan masuk, tapi bukan dari Sargas.

Kak Vito :
Anna? Ada waktu ga hari ini?

Anna mengerjapkan matanya mencoba membaca pesan tersebut. Tumben sekali Vito mengirimnya pesan.

Kenapa, Kak? Aku lagi sendiri di rumah.

Tak lama setelah pesan di baca, Vito langsung menghubunginya. membuat Anna dengan sigap langsung mengangkat telponnya.

"Halo, Kak?"

"Gue kerumah lo ya. Siap-siap!"

"Ma-mau kemana, Kak? Aku-"

"Sargas lagi pergi."

Anna mengernyitkan dahinya.

"Maksud Kakak?"

"Gausah takut sama Sargas. Dia lagi ke bali sama ortunya ngurusin sesuatu. Nggak izin ya sama lo? Nggak keburu keknya, soalnya ada masalah gitu."

Anna menunduk, pantes Sargas tidak menghubunginya seharian ini.

"Tapi...aku lagi males—"

"Ok, gue OTW!" dan sambung terputus. Anna menghembuskan napasnya.

Rasanya ia harus sabar menghadapi Sargas. Karna lelaki itu orang sibuk dan juga banyak urusan bukan hanya mengurusi dirinya di sini. Jadi Anna harus memaklumi Sargas.

Anna dengan cepat melangkahkan kakinya menuju kamar dan mencari baju yang cocok untuk dipakainya hari ini.

***

"Tunangan? Papa bilang tante Maya sakit—"

"Acara sudah di persiapkan. Kita tinggal memulai saja," ujar Anton menghiraukan ucapan Sargas. Sargas berdecih.

"Saya mau pulang—"

"Selangkah saja kamu keluar pintu, ayah pastikan kamu menyesal Sargas." Sargas terus melangkahkan kakinya sampai dua orang bodyguard ayahnya datang lalu menahannya.

"Lepas!" Ucap Sargas dengan nada rendah.

"Habisi dia kalau tidak mau menurut." Sargas menoleh ke ayahnya yang sudah melangkah pergi, sedangkan Sargas melepaskan diri dari dua lelaki berpakaian serba hitam itu. Sargas menghembuskan napasnya kasar.

Kini dua orang berpakaian hitam lagi datang, menghalangi pintu keluar membuat Sargas berdecih. Kedua orangtua yang sangat pemaksa. Dan dia tahu ini ulah siapa.

Ladeya. Gue akan buat hidup lo nggak akan tenang!

Sargas mempersiapkan dirinya, terpaksa harus melakukan ini. Ia ditipu oleh kedua orangtuanya yang mengatakan bahwa tante Maya sakit parah, dan Sargas tahu betul tante Maya, adik dari ayahnya yang sangat dekat dengannya. Mendengar itu Sargas tentu terkejut dan langsung mengiyakan ucapan sang ibu dan ayahnya.

ANNA (SELESAI)Where stories live. Discover now