Twelve : Hurts

382K 30K 7.1K
                                    

UPDATE LAGI😭💕

Yg penting komen terpenuhi, maaf typo aku gasuka ngedit:')

Enjoyyyy💕

...

Anna melangkahkan kakinya terus sampai di warung yang letaknya tidak terlalu jauh darinya saat ini, Anna membeli plester luka untuk menutupi tanda kemerahan di lehernya. Anna tidak mau orang jadi mikir yang tidak-tidak, setelah menempelkannya, Anna kembali melanjutkan langkahnya, namun seketika ia menghentikannya sebab sebuah mobil menepi tepat di sampingnya, Anna mengernyitkan dahinya bingung. Dan saat orang itu menurunkan jendelanya, ternyata Vito sudah tersenyum manis padanya.

"Kitty! Kalo gada tumpangan kenapa nggak chat gue?" Tanyanya seraya menurunkan kaca mata hitamnya. Anna menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu hanya menampilkan senyum canggungnya saja.

"Ayo masuk," ajak Vito.

Anna ingin menolak, tapi pastinya tetap akan di paksa, jadi sebelum itu terjadi, Anna sudah mengambil keputusan untuk masuk ke dalam mobil lelaki itu. Sebenarnya Anna ingin sekali bertanya, kapan ia bisa hidup tanpa ketiga lelaki ini?

Kenapa setiap langkahnya selalu saja bertemu. Anna bertanya dalam hati, lalu saat ia menoleh wajah tampan Vito sudah terpampang jelas membuat Anna menelan salivanya dengan susah payah.

"Pake seatbeltnya, Baby Kitty!" Ujar Vito seraya tersenyum tipis. Anna dengan segera mengikuti apa yang Vito katakan, setelah selesai, Vito langsung menjalankan mobilnya entah kemana, yang jelas tidak mungkin ke rumahnya-_-

Anna sudah menduganya saja, sebab memangnya ada yang mau melepaskannya begitu saja? Anna menyenderkan kepalanya ke samping seraya menatap jalan lewat jendela. Sekilas Vito menoleh untuk melihat apa yang sedang dilakukan Anna. Ternyata gadis itu melamun.

Lalu Vito menyalakan Tape mobilnya dan memutar lagu dari Radiohead - Creep cover female. Anna menoleh melihat apa yang Vito lakukan, lelaki itu terlihat santai saja. Lalu tak lama Vito ikut menyanyi membuat pandangan Anna teralihkan. Lelaki di samping Anna begitu cuek dan terus menyanyi tanpa mempedulikan Anna sama sekali.

You float like a feather

In a beautiful world

And I wish I was special

You're so fuckin' special

Dengan cuek Vito mengeluarkan suaranya, senyum Anna mengembang seraya terus menatap Vito.

But I'm a creep, I'm a weirdo

What the hell am I doing here?

I don't belong here

Entah mengapa saat Vito sedang seperti ini, ketampanannya bertambah berkali-kali lipat. Lalu entah mengapa Anna sedih ketika Vito menyanyikan lagu tersebut.

She's running out again,

She's running out

She's run run run run

Anna sedih karna suara vito yang menyayat hatinya. Tak lama Vito menyelesaikan nyanyiannya lalu membuang kaca matanya sembarangan dengan wajah datar.

"Dia maunya yang sempurna, permainannya bagus banget gila!" Ucap Vito tiba-tiba membuat Anna mengernyitkan dahinya bingung.

"Si-siapa kak?" Pertanyaan Anna membuat Vito menghentikan mobilnya,refleks jantung Anna berdetak tidak karuan, apakah ia salah bertanya? Vito menoleh membuat bulu kuduk Anna berdiri.

"Udah nyampe," ujar Vito lalu membuka pintu mobilnya. Anna mengerjapkan matanya beberapa kali lalu saat melihat keberadaannya, ternyata Vito mengantarnya sampai rumah.

ANNA (SELESAI)Where stories live. Discover now