Fourteen : Mad

337K 29.2K 15.2K
                                    

Kalo nyampe target komen jam 10 malem saya up lagiii:)

KARNA PART SELANJUTNYA NAGIH🤤💕

....

Anna mencibir kesal mengingat ucapan Sara, awalnya baik...kesononya keliatan buruknya.

Saat sedang asik melangkahkan kakinya, seseorang memegang pundaknya membuat Anna mendongak sudah mendapati Vito di sampingnya. Anna menghembuskan nafasnya karna tadi sempat terkejut.

"Kakak ngagetin tau," ucap Anna kesal. Vito tersenyum tipis.

"Ngangenin kali." Anna menyerngit lalu menggeleng.

"Gak, siapa yang kangen sama kakak." Lalu Vito ikut melangkahkan kakinya bersejajar dengan Anna lalu tangan Vito menggenggam tangan Anna.

"Jangan gitu, nanti kualat lo," ujar Vito membuat Anna tertawa kecil.

"Oh ya? Lo mau liat cowok ganteng gak?" Tanyanya,  Anna menggeleng pelan.

"Gak ah."

"Ih serius. Ganteng banget, jangan lupa jadiin wallpaper ya." setelah mengatakan itu Vito melangkahkan kakinya menjauh dari Anna. Baru saja selangkah Anna melangkahkan kakinya, suara notif ponselnya menghentikan aktivitasnya. Lalu ia membuka pesan yang dikirimkan seseorang.

Kak Vito :
Send a pict.

Karna anda sudah melihatnya, anda harus menjadikannya wallpaper, sekian terima kiss

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Karna anda sudah melihatnya, anda harus menjadikannya wallpaper, sekian terima kiss.

"Kak vito apaan sih," gumam Anna seraya tertawa membaca pesan yang dikirimkan Vito, lalu ia segera menjadikan foto lelaki itu wallpaper ponselnya.

"Nonton bokep ya senyum-senyum sendiri," sindir seseorang membuat senyum Anna pudar dan di depannya sudah ada Bian. Lelaki itu menaikkan sebelah alisnya menatap Anna intens.

"Anna gapernah nonton begituan," balas Anna datar.

"Iya, nanti biar gue aja yang mimpin ok. Lo gausah nontonin begituan," ujar Bian menyutujui.

"Apasih kak Bian gajelas banget."

"Mimpin dalam pertarungan cinta HAHAHAHA." Refleks Anna memukul bahu Bian kesal karna omongan Bian yang ngelantur.

"Kak Bian jangan mulai deh," peringatinya.

"Kita sama-sama keringetan dalam pusaran kenikmatan-"

"Kak Bian ih!" Potong Anna seraya menutup telinganya.

"Elo manggil-manggil nama gue," ledek Bian terus. Anna memukul bahu Bian kesal.

"Kakk Bian ya ampun!"

"Ahhh kak Bian...lagi kak lagi...lebih cepat-"

"KAK BIAN ASTAGAAAAA-" saat Anna hendak berbalik wajahnya langsung menabrak dada bidang seseorang membuat candaan serta tawa Bian berhenti. Saat Anna mendongak sudah ada Sargas menatapnya dingin.

ANNA (SELESAI)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin