Twenty 5 : Make me crazy

277K 23K 7.3K
                                    

Mata Anna membelalak saat tatapannya bertemu langsung dengan mata seseorang, dia Sargas. Lelaki itu menatapnya begitu dalam dengan wajah datar tanpa ekspresinya.

"Kak Sargas."

"Ngapain ini?" tanya Sargas masih setia mengurungnya.

"Beli minum."

"Buat?" Anna terdiam sejenak.

"Kak Vito sama kak Bian." seketika Sargas menjauhkan dirinya dari Anna membuat Anna semakin deg-degan.

"Buat gue mana?" pertanyaan tersebut membuat Anna kelabakan.

"Kak...Sargas gak minta," jawabnya membuat Sargas semakin terlihat bad mood.

"Lo kok gak nyamperin gue?" Anna tahu Sargas sedang cemburu sekarang.

"Kakaknya diem aja." Sargas berdecak lalu merebut satu botol minuman yang dipelukan Anna.

"Peka lah!" Anna meringis mendengarnya. Seorang dirinya peka terhadap Sargas? Justru ia bingung harus bagaimana? Perilaku lelaki itu sulit sekali di tebak. Sampai di buat pusing sendiri.

"Maaf—"

Sargas menarik tangannya untuk ikut masuk ke salah satu bilik toilet, matanya membulat.

"Kak, mau apa?" bisiknya ketakutan.

"Ganti baju." Anna semakin panik saar Sargas menutup pintunya lalu mengunci. Astaga, bahaya sekali dirinya di sini, tapi ia bisa apa?

"Kak, Anna mau ngasihin minum." Sargas tak memedulikan ucapan Anna masih sibuk melepaskan kaos timnya memperlihatkan tubuh atletis miliknya. Anna menelan salivanya hendak berbalik namun Sargas menghentikannya.

"Kakak...," cicit Anna takut Sargas mulai sesuatu yang tidak-tidak.

"Gue kesel banget sama lo." bisikan Sargas masuk ke dalam telinganya membuat bulu kuduk Anna meremang. Anna masih tersudutkan menunggu apa yang akan Sargas lakukan selanjutnya. Lelaki itu mengambil ancang-ancang dengan menaruh tangan kanannya di samping Anna menumpu berat tubuhnya pada dinding toilet.

"Lo tuh selalu bikin gue gemes." Sargas mulai mendekat.

"A-nna...,"

"Bodohnya gue semakin cinta sama lo."

Semakin dekat dan Sargas mulai mengambil alih bibirnya membuat satu tangannya terangkat untuk meremas bajunya. Sungguh jantungnya berdetak tidak karuan.

"Bilang lo cinta sama gue," bisik Sargas lalu kembali mencium Anna.

"Anna..." panggil Sargas.

Tak ada balasan membuat Sargas kembali memanggilnya.

"Anna."

"Kak lepasin."

"Bilang dulu." Anna menelan salivanya.

"Anna..." Ia menggantungkan ucapannya sejenak membuat alis Sargas terangkat, "Anna cinta kak Sargas."

Sudut bibir Sargas tertarik lalu menarik dagu Anna untuk kembali menciumnya namun selanjutnya seseorang bersuara.

"Sargas lo di kamar toilet?" itu suara Bian membuat Anna refleks menjauh dari Sargas. Dilepas ciumannya begitu saja oleh Anna membuat Sargas sedikit terkejut namun wajahnya masih tenang tanpa ekspresi.

Sargas menaikkan sebelah alisnya.

"Ada kak Bian," bisiknya tanpa suara.

"Terus?"

Anna langsung menutup mulut Sargas mencoba membungkamnya agar Sargas tak bersuara.

"GAS WOY!"

Sargas tersenyum saat melihat wajah panik Anna. Lalu tangan Sargas terangkat untuk menyingkirkan tangan Anna.

ANNA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang