Ten : Sargas wants me

415K 32K 8.7K
                                    

Anna memilih untuk berada di kelasnya sampai kelas di bubarkan. Semua orang bertanya kenapa ia memakai seragam lelaki, Anna hanya diam tidak peduli dengan pertanyaan tersebut. Apalagi Sargas mungkin akan di tanyai karna dia tidak memakai seragam. Saat keluar kelas, sudah ada Vito di depan kelasnya dengan senyum manis.

"Kitty! Jadi main ke apartment gue nggak?" Ajak Vito membuat raut datar Anna berubah, Anna tersenyum tipis.

"Ayo kak," jawabnya, lalu Vito mengambil tangan Anna lalu mengajak gadis itu untuk melangkahkan kakinya bersamaan dengan dirinya.

Saat melihat kebersamaan Vito dengan Anna, seseorang mengepal tangannya kesal. Ia mencoba menstabilkan emosinya sayangnya dia tidak bisa, entahlah kenapa ia bisa seperti ini, yang jelas ia tidak terima miliknya di pegang orang lain. Sargas melangkahkan kakinya menuju Vito dan Anna, Sara di situ langsung melongo saat Sargas pergi begitu saja, dengan cepat ia mengejarnya.

Anna yang baru saja masuk ke dalam mobil Vito langsung di tahan oleh tangan Sargas, Vito refleks menoleh.

"Mau kemana lo?" Tanya Sargas dengan wajah datar.

"Mau main sama gue, kenapa?" Sahut Vito seraya menyenderkan bahunya pada mobilnya. Sargas terdiam sejenak lalu melepaskan tangannya yang memegang bahu Anna.

"Kita bikin acara, lo harus dateng," ujar Sargas seraya melipat kedua tangannya. Sara yang baru menyusul langsung ikut menyahut.

"Vit, please...kita kumpul dulu, lo gak kangen apa masa kita kumpul bareng?" Vito menyerngit bingung.

"Lo nih bawel, Sar. Gue ada urusan, kenapa maksa banget sih?" Tanya Vito sensi. Bian yang tidak sengaja melihat semuanya kumpul langsung ikut nimbrung.

"Ngomongin apaan nih keknya seru banget," ujar Bian seraya merangkul bahu Vito.

"Lo punya urusan?" Tanya Sargas.

"Iya!" Jawab Vito. Sargas tersenyum tipis.

"Ok, gue juga ada urusan, dan gak bisa kumpul hari ini," cetusnya lalu menarik lengan Anna membuat Anna terkejut luar biasa. Sargas menarik Anna sampai ke dalam mobilnya, Vito yang hendak mengejar langsung di tahan bahunya oleh Bian.

"Sargas itu gila! Gue duluan yang sama Anna, apa-apaan sih dia," dumalnya kesal sendiri. Bian menepuk bahu Vito.

"Dia lagi sinting, kan gue udah bilang. Udahlah, Vit, biarin aja, kita jadi kumpul gak nih?" Tanya Bian. Vito berdecak sebal.

"Dia yang nyuruh kumpul, dia yang ga dateng, anak setan," ujar Vito kesal.

"Gue mau nanya," itu suara Sara. Keduanya langsung menoleh.

"Nanya apa?" Tanggap Bian.

"Anna itu siapa?" Vito memutar bola matanya sedangkan Bian tersenyum tipis.

"Lo mau tau?" Tanya Bian, Sara mengangguk.

"Orang spesial," terang Bian tanpa ragu.

***

Anna memegang erat seatbelt-nya, entah kenapa ia sangat membenci Sargas. Cowok itu sangat aneh dan menyebalkan, Anna lebih baik bersama Vito dari pada Sargas, lelaki itu sangat-sangat pemaksa. Katanya dia bikin acara perkumpulan teman lama, tapi dia sendiri yang tidak datang, ada-ada saja.

Jika saja aku mempunyai keberanian, sudah ku cekik lehernya itu, batin Anna seraya melirik ke leher Sargas. Lelaki itu masih fokus pada jalan, sampai pada saatnya keduanya sampai di apartment Sargas, rasa takut Anna kembali menyerang.

ANNA (SELESAI)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora