Nine : i'm yours

408K 32.3K 14.6K
                                    

Anna terdiam di dalam kelasnya, ia malas untuk kekantin, tentunya sangat malas bertemu dengan ketiga cowok itu. Anna bahkan belum makan dari pagi, perutnya sedari tadi meraung minta di isi, Anna memejamkan matanya merasakan rasa lapar yang menguasainya.

Karna bosan, Anna memilih mendengarkan musik lewat earphone-nya. Sedang asik sendiri, tiba-tiba seseorang memasuki kelas tanpa Anna sadari, saat Anna menoleh pas sekali sudah ada Sargas menatapnya datar, refleks Anna menjerit lalu melepaskan earphone yang menyumpal telinganya.

"Kenapa di sini?" Itu suara Sargas menyapanya terlebih dahulu, Anna yang masih menstabilkan nafasnya masih terdiam belum menjawab.

"Gue nungguin lo," ingin sekali Anna tertawa, hanya saja dia tidak pandai melakukannya, Anna menatap Sargas.

"Nungguin aku? Buat apa kak," jawab Anna tanpa ekspresi.

"Gue chat lo," ujar Sargas dengan wajah datar.

"Oh," ucap Anna berani. Sargas jelas tersinggung hanya di jawab sesingkat itu.

"Lo mulai berani ya sama gue?" Tanya Sargas seraya menumpu tubuhnya dengan kedua tangan yang di letakkan di meja, Anna mendengus pelan.

"Kenapa harus takut? Emang kakak siapa?" Entahlah, ia tidak tahu kenapa ia seberani ini. Sargas berdecih mendengar ungkapan Anna.

"Ikut gue," ajak Sargas lalu menarik tangan Anna kasar membuat Anna refleks berdiri dan akhirnya terseret mengikuti langkah Sargas yang lebar. Jujur hatinya berdebar, ia sendiri tidak tahu mengapa, yang jelas kenapa ia bisa sesensi ini pada Sargas.

Sargas menariknya sampai di toilet cewek lalu menariknya masuk ke dalam, Anna melotot saat Sargas menyuruhnya masuk ke dalam salah satu bilik toilet dan keduanya berada di dalam, sebelum itu Sargas menguncinya terlebih dahulu.

"Kak Sargas, kalo ada yang salah paham gimana?" Bisik Anna dengan suara bergetar.

"Terus kenapa? Lo pikir gue peduli?"

"Kak Sargas gila! Lepasin aku, Kak. Aku mau keluar-"

"Lo yang buat gue gila," ucap Sargas lalu mencium Anna kasar, air mata gadis itu sudah berderai karna perlakuan kasar Sargas padanya.

"Kak! Sakit, tangan Anna sakit hiks," Sargas mencekal tangan Anna begitu erat sampai membuat Anna meringis kesakitan, Sargas akhirnya melepaskan tangan Anna.

"Jangan lakuin hal tadi, lo pikir lo siapa?" Tanya Sargas geram.

"Aku bukan siapa-siapa kakak," jawab Anna.

Tangan Sargas terangkat lalu menyudutkan Anna dan menarik dagu gadis itu agar menatapnya.

"Bilang lo punya gue," suruhnya. Anna menggeleng, lalu Sargas kesal, entahlah ia merasa tidak di hargai oleh Anna, dengan kesal Sargas menarik ikat rambut Anna sampai membuat rambut gadis itu tergerai bebas lalu membuang kuncirannya ke dalam kloset, mata Anna melebar.

"Kak Sargas hh...kakak jahat!"

"Lo yang buat gue begini, lo punya gue Anna!"

"Terus bagaimana dengan kak Sara?"

"Mulut lo gapantes sebut nama dia," balas Sargas.

"Aku gasuka kakak! Aku mau sama kak Bian," ucap Anna berani membuat emosi Sargas semakin terpancing, lalu Sargas dengan kesal kembali melumat bibir Anna membuat Anna dibuat sesak nafas karna ciuman kasar dari Sargas.

"Lo mau sama Bian?" Tanya Sargas datar.

"Iya!" Jawab Anna lantang.

"Ok!" Dan....

ANNA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang