Sixteen : Aggressive

380K 27.5K 11.8K
                                    

Komen tiap paragraf yaa biar up lgi
Thank u

....

Anna terdiam di dalam toilet wanita seraya menatap cermin yang sudah bertengger manis di depannya. Sedari tadi ia memikirkan ucapan Bian yang terus bergentayangan dipikirannya. Bagaimana tidak? Bian malah mengatakan bahwa lelaki itu akan merebutnya dari Sargas.

Sudah beberapa kali Anna membasuh mukanya dengan air untuk menenangkan dan berupaya untuk menghilangkan kalimat serta cara Bian menyampaikannya. Tidak mau berlama-lama di dalam toilet, akhirnya ia keluar dan mendapati Sara tengah menatapnya dengan sebelah alis dinaikkan.

"Annaqilla," Panggilnya dengan raut tak bersahabat. Anna tersenyum canggung.

"I-iya kak Sara?"

"Kemaren lo ngapain di apartment Sargas? Setelah gue balik, lo juga balik kan?" Pertanyaan tersebut membuat Anna bingung. Iya, haruskah ia jujur bahwa dirinya menginap di apartment Sargas atau mengatakan hal kebohongan?

"Kenapa diem?"

"Setelah kakak pulang, gak lama aku juga pulang kok." Sara mendengus sebal membuat dahi Anna mengkerut. Ya aneh saja, baru kali ini ia melihat tingkah Sara yang sedikit...menyebalkan.

"Gausah deket-deket Sargas yah," ucap Sara tiba-tiba membuat Anna menatap wajah Sara.

"Kenapa?"

"Gapapa. Gue tanya sebenernya lo tuh siapa sih? Kenapa bisa deket sama ketiga sahabat gue?" Anna mengernyit bingung. Jujur, suara Sara terdengar tidak bersahabat. Seperti melabrak, yah, Anna merasakannya.

"Aku gak deketin kok."

"Oh ya??? Terus mereka yang ngedeket gitu? Lo sama gue aja cantikan gue kemana-mana kali." Dan kali ini Anna bisa menyimpulkan sifat asli seorang Sara, yang awal terlihat lembut dan manis ternyata seperti ini.

"Iya, emang cantikkan Kak Sara," ujar Anna jujur.

"Seharusnya lo sadar diri lah," lanjut Sara seraya tersenyum sinis.

"Kenapa nggak kakak aja yang sadar diri? Apa dengan cara seperti ini kakak bisa menjadikan ketiganya milik kakak? Mereka juga punya hati, Kak. Semuanya ada balasannya kok."

"Maksud lo apa ngomong begitu?"

"Aku cuma ngasih tau kok, mereka sadar betul maksud kakak," ujar Anna seraya tersenyum tipis. Saat ia hendak melangkahkan kakinya, tangan Sara langsung menahan tangannya cukup erat.

"Lo mau bersaing sama gue?" Seketika Anna menoleh.

"Aku bahkan gak ada niatan seperti yang Kakak lakukan. Mereka bertiga ngincer aku tanpa aku inginin." Bukannya ingin ria, yang Anna katakan benar kok, dia malah ingin menjauh dari ketiganya namun cukup sulit untuk itu.

"Sombong banget loh! Oh ya, gue udah nyium Sargas, Bian sama Vito." Setelah mengatakan itu Sara langsung melangkahkan kakinya menjauh dari Anna. Anna bingung dengan ucapan Sara.

"Aku malah gak ada niatan untuk cium sendiri terkecuali di paksa." Senyum Anna mengembang seraya menggeleng heran dengan tingkah kakak kelasnya itu. Yang berkata bahwa dia lebih dari segalanya, hahaha ingin sekali Anna tertawa keras.

Dengan cepat ia melangkahkan kakinya menuju kelas untuk memulai kembali pelajaran di akhir ini sebelum sekolah di pulangkan.

***

"Anna!" Panggil Bian saat pulang sekolah. Anna menoleh sudah mendapati Bian sedang tersenyum manis ke arahnya. Anna mencari keberadaan Sargas namun tidak diketemukan.

ANNA (SELESAI)Where stories live. Discover now