Twenty 4 : Classmeeting

269K 23.1K 6.1K
                                    

Hai, thank u udah nunggu:)

Selamat membaca

....

Anna bingung sendiri, bagaimana cara mengusir Sargas dari rumahnya di saat ibunya akan pulang besok. Saat mengatakan bahwa Audina akan pulang sebentar lagi, Sargas malah akan menunggu sampai Audina datang. Hal tersebut membuat Anna risau, sekarang saja sudah pukul 10 malam.

"Kakak pulang aja deh, udah malem tahu bahaya kalo sampai pulang lebih malem lagi." seketika Sargas menoleh lalu tertawa kecil karna ucapan yang dikeluarkan Anna barusan.

"Lo pikir gue cewek umur 17 tahun yang dikasih tahu begituan?" Anna meringis.

"Hm kak Sargas cowok umur berapa emang?" Sargas menaikkan sebelah alisnya.

"Tebaklah."

"Hm...enam belas tahun yah?" Sargas berdecak sebal.

"Lo pikir gue anak kelas 10!" jawaban sewot yang dikeluarkan Sargas membuat Anna tertawa.

"Anak kelas 10 aja umurnya lima belas tahun, Kak, apa jangan-jangan kak Sargas umurnya udah dua puluhan?" Sargas tidak mengerti mengapa Anna sebodoh itu?

Sargas mendekati Anna lalu mengecup bibir Anna sekilas membuat mata Anna membulat dengan perlakuan Sargas barusan.

"Jangan bikin gue gemes, gemes gue beda sama kebanyakan orang." Anna tertarik untuk bertanya.

"Emang kak Sargas kalo gemes gimana?" Sargas mendekat ke telinga Anna.

"Yakin pengen tahu?" Anna menelan salivanya lalu menjauh dari Sargas.

"Enggak, Anna nggak pengin tahu kok." Jelas Anna panik, ketika Sargas sudah seperti itu sungguh sangat mengerikan. Sargas mengibaskan pakaiannya lalu meletakkan jaket denimnya kesamping dan mengancang-ancang akan membuka bajunya. refleks Anna menutup mata.

"Kak Sargas jangan!!!" Sargas menyipitkan matanya dengan penuturan Anna. apa-apaan gadis didepannya ini? Ia hanya ingin melepaskan pakaiannya karna gerah.

"Kenapa?" tanya Sargas bingung.

"Jangan...,"

"jangan apa?"

"Jangan buka baju," jawab Anna seraya menampilkan pipinya yang merona. refleks Sargas melepaskan tangannya yang sudah memegang ujung kaos. ia heran dengan cewek sepolos Anna, ia tidak habis pikir bagaimana jika Anna bertemu dengan cowok selain dirinya.

"Kenapa?"

"Gaboleh, nanti kalo tiba-tiba di gerebek warga, ngeliat kakak nggak pake baju jadi alasan kuat untuk nuduh kita yang enggak-enggak." Sargas membuang napasnya malas lalu mengambil denim jaketnya.

"Yaudah gue balik deh, panas di rumah lo." Anna bersyukur atas rumahnya yang tidak memakai AC, Sargas jadi tidak menunggu lebih lama lagi.

"Hm...bentar lagi Mama pulang kok," ujar Anna seraya tersenyum tipis. Sargas mengangguk.

"Kalo sampai malem nyokap lo belum dateng, bilang gue." Anna menelan salivanya.

"Ke-kenapa?"

"Kali aja lo takut." Anna menghela napasnya.

"siap, Kak. kakak hati-hati di jalan yah," Sargas memakai jaket denimnya membuat ketampanannya bertambah dua kali lipat, dan sekarang Sargas mendekat membuat jantung Anna berdetak tidak karuan.

"Kamu juga hati-hati," bisik Sargas lalu mengecup dahi Anna dan untuk selanjutnya lelaki itu membalikkan tubuhnya dan keluar dari rumah Anna. Demi apapun sepninggalan Sargas kenapa tambah panas? Di tambah jantungnya semakin berdetak lebih cepat.

ANNA (SELESAI)Where stories live. Discover now