one : game

761K 53.3K 23.5K
                                    

Hey update lagi guys!
Vote coment ya💜✨

Jangan lupa komen tiap paragraf
🔥🔥🔥🔥

A/n : banyak yg di revisi!

...



Hari ini Anna tidak sekolah, semoga saja ibunya tidak di telpon oleh pihak sekolah ata pembolosan yang Anna lakukan hari ini. Anna tidak melakukan itu dengan sengaja, karna seseorang yang tiba-tiba menariknya untuk tidak bersekolah, dan dia Sargas. Cowok yang sedang menyetir di sampingnya. Anna berharap semoga Sargas tidak melakukan hal di luar batas.

"Kak Sargas," panggil Anna pelan, Sargas masih fokus menatap jalan dan tidak sama sekali menjawab panggilan Anna. Sargas mendengar, namun dia tidak peduli.

"Anna minta maaf," ucap Anna lagi kini terdengar lirih, Sargas masih pada pendiriannya yaitu diam dan tidak peduli. Sampai pada saatnya mobil Sargas berhenti tepat di gedung menjulang tinggi, Anna menerka-nerka apa yang akan di lakukan Sargas selanjutnya. Lelaki itu keluar dari mobil dan beralih ke samping mobilnya lalu menariknya untuk keluar mobil, Anna jalan terseok-seok mengikuti langkah Sargas yang terlalu lebar.

Anna menangis, iya. Air matanya luruh begitu saja, jujur ia sangat takut sekarang. Namun sebisa mungkin ia menahan tangisnya dan segera menghapus air matanya, jikalau saja Sargas melihatnya pasti lelaki itu akan marah besar. Sampai tepat di depan pintu apartemen lelaki itu, dengan segera ia membukanya lalu segera masuk seraya menarik tangan Anna untuk ikut masuk.

Setelah pintu tertutup barulah Sargas melepaskan tangan Anna. Anna terdiam kaku saat Sargas membalikan tubuhnya.

"Jangan hindari gue," tuturnya tanpa ekspresi, Anna sebisa mungkin mengangguk.

"Ma-maaf tadi—"

Anna menghentikan ucapannya karna Sargas melangkahkan kakinya menuju kamar, dengan cepat Anna mengikuti lelaki itu.

"Kak Sargas," panggilnya, Sargas yang sedang menanggalkan pakaiannya tersisa celana abunya serta kaos berwarna putih saja membuat Anna seketika menelan salivanya.

"Hari ini gue males sekolah," ucap Sargas lalu melempar seragam sekolahnya sembarangan, lalu ia dengan segera membaringkan tubuhnya. Anna bernapas lega saat mendengar itu, pikirnya Sargas akan memberinya hukuman sebab ia sempat berpikir untuk menghindar tadi.

"Ke-kenapa emangnya, Kak?" Tanya Anna mencoba menghilangkan kecanggungannya.

"Gue sakit," ucap Sargas tanpa membuka matanya. Anna melebarkan matanya.

"Kakak sakit?" Tak ada jawaban yang di terimanya, Anna perlahan melangkahkan kakinya menuju Sargas lalu perlahan ia membungkuk untuk mendekatkan diri dan tangannya perlahan terangkat untuk mengecek suhu badan lelaki itu, belum mengenai dahi Sargas, tangan Anna di tarik membuat gadis itu terpekik dan kini jarak mereka begitu dekat. Mata keduanya bertemu membuat jantung Anna berdetak tidak karuan.

"Lo pura-pura perhatian?" Tanya Sargas membuat Anna terkejut. Pura-pura katanya? Dengan cepat Anna menggeleng.

"Enggak, Kak. Anna—"

"Annaqilla," panggil Sargas membuat jantung Anna berdetak tidak karuan. Entah perasaan apa ini, yang jelas ia berada tepat di atas Sargas.

"I want you," ucap Sargas pelan namun sangat tegas. Dengan cepat Sargas mengubah posisinya menjadi di atas dan Anna di bawahnya. Anna terkejut luar biasa karna dengan secepat kilat Sargas mampu mengubah posisinya menjadi di bawah.

Saat Anna hendak bersuara, Sargas langsung menciumnya hingga Anna terkejut mendapat serangan tiba-tiba. Selalu seperti ini, Anna tidak bisa membalas ciuman cowok itu, dia terlalu lihai dalam hal seperti ini. Sargas melepaskan pagutannya untuk menatap wajah Anna yang terlihat memerah.

ANNA (SELESAI)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora