4. Orang yang Salah

9.2K 406 8
                                    

Bagian 4
Selamat Membaca

Now playing: Rasa yang Tepat di Waktu yang Salah-Fiersa Besari

Key memperhatikan sosok laki-laki yang tengah duduk di sofa ruang tamunya dengan mengangkat tangannya yang memegang sebuah buku. Entah apa maksudnya.

Key menghela napas lalu berjalan kearah seseorang itu. “Ngapain lo?” Tanya Key langsung duduk di te;I sofa, tepat di samping laki-laki itu.

“Nih,” Reno menyodorkan buku yang ia bawa.

“Lo butuh ngerjain tugas, kan?” Tanya Reno.

Key menerima buku itu. Sepersekian detik Key diam mengamati buku itu.

Detik kemudia, Key menggetok kepala Reno dengan buku yang ia pegang. “Ya ini emang buku gue, kampret!”

Reno mengelus kepalanya. “Masa sih? Apa iya? Kok gue nggak tau?” ucap Reno.

“Ya yang lo tau cuma makan, tidur, sama gangguin hidup orang.” Ketus Key lalu memasukkan bukunya ke dalam tas.

“Sama satu lagi ketingggalan.” Ucap Reno mengoreksi ucapan Key.

Key berpaling menghadap Reno lalu menaikkan satu alisnya. “Apa?”

“Sayang sama lo.” Reno menaik-turunkan alisnya seirama.

Key membuka mulutnya tak percaya. “Lo gila?” Tanya Key masih dengan ekspresi yang sama.

Tawa Reno pecah seketika. Ia merasa geli dengan ekspresi Key saat ini.

Key memasang muka datar. Detik kemudian ia berdiri dan melangkah keluar.

“Eh! Mau kemana lu?” Seru Reno.

Key berhenti lalu membalikkan badannya, “Menurut lo, kalau gue pakai seragam, tas, sepatu gini mau kemana?”

"Ya kali aja lo mau nonton konser atau kemana gitu kan, nggak ada irang yang tau isi hati orang." Jawab Reno asal.

Key melanjutkan langkahnya lalu disusul oleh Reno yang berniat nebeng dengan Key yang diantar Pak Toni.

***

Sampai di Sekolah, seperti biasa  Key langsung berjalan menuju kelasnya. Tentunya dengan Reno yang setia membuntutinya bak seorang ajudan.

“Lo nggak ada kerjaan lain selain ngintilin gue gitu Ren?” Tanya Key.

“Nggak.” Jawab Reno singkat.

“Pantesan nggak punya temen selain gue.” Celetuk Key.

Reno  mensejajarkan langkahnya dengan Key.

“Temen gue tuh banyak. Tapi sayangnya gue lebih prioritasin lo.” Jawab Reno.

“Oh ya?” Tanya Key meremehkan.

“Kalau nggak percaya nanti ikut gue latihan futsal. Lo lihat seberapa temen gue. Fans gue juga banyak.” Tantang Reno.

“Ogah ah.” Jawab Key.

Lo takut cemburu kan?” Tanya Reno dengan senyum meremehkan.

“Dih. Nggak lah!” Seru Key.

“Oke. Gue ikut.” Putus Key karena ia tak mau di anggap remeh oleh Reno.

***

Bel istirahat berdenting nyaring di telinga siswa-siswi. Key mengemasi peralatan belajarnya yang tadi berserakan diatas mejanya.

My KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang