38. Sayatan Baru

4.6K 282 15
                                    

Bagian 38
Selamat Membaca

Key turun dari ojek online di depan sebuah minimarket tempat dia dan teman-temannya berjanjian. Entah kenapa Zahra menyuruhnya  menunggu disana sebelum melancarkan aksi mereka.

Key merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena helm dan terpaan angin. Beruntung hari ini tak terlalu panas, jadi Key bisa menunggu teman-temannya tanpa rasa kepanasan.

“Nih orang pada kemana sih. Tadi nyuruh cepet-cepet, malah mereka yang nggak dateng-dateng.” Gumamnya kesal.

Key berjalan masuk kedalam minimarket untuk membeli minuman. Lalu kembali lagi duduk di kursi yang tersedia tak jauh dari minimarket itu.

Key sibuk dengan ponselnya sampai tak menyadari seseorang berjalan kearahnya.

“Lagi ngapain disini sendirian?” sapa seseorang itu.

Key segera mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa orang itu.

“Seam?”

Seam langsung duduk di kursi yang ada di depan Key.

“Lo ngapain disini?” tanya Key.

Seam mengangkat satu alisnya. “Tadi cuma mampir buat beli minum. Terus lihat lo disini.” Jelasnya.

Key mengangguk mengerti.

“Gimana ujiannya? Lancar?” tanya Seam mencari topik baru.

Key mengangguk. “Alhamdulillah.”

Seam pun mengangguk. Ia juga sudah menyelesaikan ujian nasional di waktu yang sama seperti sekolah Key. “Rencana mau kuliah di mana?” tanya Seam.

Key jadi teringat dengan Papa nya yang memintanya untuk melanjutkan kuliah di London, jelas Key tidak mau. Dia ingin kuliah di Indonesia saja.

“Rencananya disini-sini aja sih.” Jawabnya.

“Kalau lo?” tanya Key.

“Gue dari dulu udah punya rencana mau kuliah di Singapur sih. Udah punya planning sama temen dulu.” Jawabnya. Matanya seperti menerawang kebelakang.

“Mantan lebih tepatnya.” Ucapnya remeh.

Key sedikit kaget dengan penuturan Seam itu. Sepertinya ia punya masalalu yang kurang menyenangkan dengan orang yang di sebut mantan itu.

Seam kembali menoleh pada Key yang terlihat kikuk dengan suasana saat itu. “Udah kali, biasa aja. Toh udah jadi mantan. Yang terpenting sekarang tuh, cari orang yang bisa ngisi masa depan.” Tuturnya.

Key mengulas senyumnya. Terbesit rasa nyaman saat berdialog dengan Seam yang menurutnya adalah sosok yang memang pas dengan Key. Yang bisa memahami keadaan dan situasi saat dengannya.

“Hai Key!!”

Key dan Seam langsung menoleh pada dua perempuan yang berhambur kearahnya. Jangan lupakan seorang laki-laki yang berjalan santai di belakang mereka.

Fara dan Zahra langsung diam saat sudah berdiri di antara Key dan Seam.

Zahra menunjuk Seam dengan jari telunjuknya. “Ini-”

“Gue Seam.” Seam langsung memotong ucapan Zahra lalu berdiri untuk memperkenalkan diri.

Zahra dan Fara secara bergantian menerima jabat tangan Seam dan menyebutkan nama masing-masing.

Terkecuali Farrel yang acuh tak mau tau, dan malah sibuk dengan ponselnya. Dasar batu!

“Gue duluan.” Pamit Seam.

My KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang