27. Dibuat Baper

1.3K 91 22
                                    

Pagi ini Bagas berangkat ke sekolah setelah melewati masa skors nya, dimana hari ini ia senang karena bisa bebas mendekati Alea tanpa gangguan Aldi.

"Loh Bagas, sejak kapan?" Tanya Alea yang baru saja keluar dari pintu rumahnya, diikuti Reza dibelakangnya.

Bagas melempar senyum manisnya.

"Eh ada selingkuhan Alea, mau ngajak Lea jelek berangkat bareng ya?" Tanya Reza dengan watadosnya.

Alea memukul bibir Reza menggunakan tangan sadisnya, "mulut lo! Kalo ngomong gak disaring!".

"Ini very sick le," keluh Reza, "ti ati gas, Lea wajah kucing jiwa singa!" Sambungnya sembari menatap sinis ke Alea.

"Diem Za!"

"Iya gue diem, sekarang gue mau berangkat, lo sama Bagas aja gue mau jemput Karin."

Reza beranjak pergi dari tempat Bagas dan Alea masih berdiri.

"Sejak kapan lo ada disini?" Tanya Alea dengan pertanyaan yang sama sebelumnya.

"Jangan ditanya, mending sekarang kita berangkat aja." Bagas berjalan menuju kearah motor sport -nya diikuti Alea dibelakangnya.

Sepanjang perjalanan Bagas maupun Alea hanya diam, hingga suara Bagas memecah keheningan.

"Ibu tanya lo," ucap Bagas masih fokus mengendarai motor nya.

"Tanya apa?" Tanya Alea antusias, dan menatap wajah Bagas dari spion.

"Kapan lo main lagi."

"Kalo ada waktu pasti gue datang nemuin ibu."

"Sekalian anaknya."

***

"ALEA CANTIKA!"

Suara lantang dari Bu Rani membuat Alea yang tengah terlelap dimeja langsung kaget dan membulatkan matanya.

"Iya saya sendiri bu!" Ujar Alea dengan suara sedikit tinggi karena kaget.

"Kenapa kamu tidur di pelajaran saya?!" Tanya Bu Rani dengan geram.

"Manusiawi bu, Alea kan manusia jadi butuh tidur," jawab Alea santai.

"Alea! Keluar kamu sekarang, jangan ikut pelajaran ibu sampai selesai!" Teriak Bu Rani membuat seluruh isi kelas menutup telinga mereka.

Alea menurut saja apa yang dikatakan Bu Rani, sampai ia menyalami tangan Bu Rani ketika akan keluar kelas.

"Makasih Bu pengertiannya, Lea ngantuk juga karena dengerin penjelasan ibu," ucap Alea sesudah menyalimi tangan Bu Rani, dan ia sudah mengambil ancang-ancang untuk lari sebelum...

"ALEAAAA!"

***

Alea berjalan tanpa arah, ia menyusuri koridor dan kebetulan melewati kelas Bagas, ia mengintip dari balik jendela, Alea tersenyum melihat wajah tampan Bagas.

Wajah yang dulu Alea tatap dari kejauhan, sekarang bahkan wajah itu bisa ia tatap dalam jarak 20 cm. Rasanya tak menyangka Alea akan dekat dengan Bagas walaupun ada satu mahluk yang menyebalkan, yang membuatnya dan Bagas tidak selalu bersama, siapa lagi kalo bukan Aldi si cowok tengil itu.

Pukk!

Seseorang menepuk bahu Alea, namun ia tak peduli dan terus memandangi wajah Bagas yang begitu serius, disaat tepukan yang kedua Alea merasa kesal.

ABOUT ALEAWhere stories live. Discover now