12. Kedekatan Dengan Bagas

1.6K 128 12
                                    

Alea kini sedang merebahkan tubuhnya di atas ranjang setelah mandi. Lalu berpikir akan menulis sesuatu dibuku diary nya.

Betapa terkejutnya Alea, saat melihat fotonya di halaman pertama sudah dicoret dan di gambar kumis dibagian bawah hidung fotonya.

"Sialan tuh cowok!" umpat Alea, yang ia duga kelakuan Aldi.

Alea lebih terkejut melihat halaman tengah yang sudah dipenuhi tulisan bukan miliknya.

Enggak nyangka, ternyata lo pengagum rahasia gue. Kalo lo emang fans sama gue, bilang aja kali enggak usah gengsi gitu.

"Apaan sih nih lidi, nggak jelas banget nulis dibuku gue lagi. Siapa juga yang fans sama dia, gue mah ogah," ucap Alea saat membaca paragraf pertama, seakan membalas tulisan Aldi.

Buktinya lo suka ngomongin gue dibuku diary lo ini. Dan satu lagi.
Jangan umpatin gue terus ke buku ini, yang ada lo malah cinta sama gue.

"Apaan sih, siapa juga yang bakal  suka sama dia!" Alea semakin kesal.

Salam permusuhan

Alea terkekeh membaca kalimat terakhir yang Aldi tulis dibuku diary nya.

"Lagi bahagia banget ya, sampai ketawa gitu?" Hasna datang membawa satu gelas susu coklat. Pasalnya tadi Alea menolak ikut makan bersama dan meminta dibuatkan segelas susu kesukaannya.

Alea langsung menutup buku itu, saat menyadari Hasna sudah duduk disampingnya.

"Eh mom, cuma lagi baca novel aja kok," elak Alea.

Hasna hanya ber-oh ria, lalu meletakan gelas itu diatas nakas.

"Mommy," panggil Alea lirih.

"Nama anak kecil cowok ini siapa?" Alea menunjukan foto dari dalam buku diary nya yang ia ambil tadi.

Hasna menunduk dan diam, ia enggan menjawab pertanyaan Alea. Sikap Hasna membuat Alea bingung. Sudah beberapa kali ia menanyakan hal ini, lagi - lagi Hasna hanya diam tak mau menjawab.

"Mommy udah lupa, karena udah lama." Setelah lama diam Hasna akhirnya mau membuka suara.

"Kenapa Alea enggak ingat ya mom tentang foto ini? Terus anak cowok ini dimana?" Alea terus mendesak Hasna, karena Alea curiga dengan sikap Hasna yang seperti menyembunyikan sesuatu.

"Mungkin kamu lupa sayang, karena itu udah lama. Mommy juga enggak tahu dia dimana sekarang," ucap Hasna lembut.

Alea hanya mengangguk. Setelah Alea meminum susu coklatnya, Hasna menidurkan tubuh Alea keranjang. Hasna mengusap kepala putrinya sampai tertidur. Hal ini memang sudah biasa Hasna lakukan, sebagai bentuk kasih sayangnya pada Alea.

"Maafin mommy Alea," ucap pelan Hasna, lalu mencium kening Alea dan keluar dari kamar itu.

Maaf? Untuk apa? Batin Alea. Ternyata gadis itu belum tidur, dan mendengar ucapan terakhir Hasna.

~o0o~

Pagi-pagi Alea sudah berada di sekolah, ia menunggu ke empat sahabat nya yang belum berangkat. Karena bosan Alea membuka buku diary nya. Suasana ditaman sebelah kanan gerbang yang tenang, membuat gadis itu duduk dengan nyaman di atas rerumputan hijau.

"Hai!" Sapa seseorang, lalu mendekati Alea.

"Eh iya. Hai," ucap Alea gugup, setelah tahu cowok itu adalah Bagas.

Tanpa meminta Izin, Bagas duduk disamping Alea dan memperhatikan gerak-gerik Alea yang sedang menulis. Alea yang diperhatikan seperti itu pun merasa gugup.

ABOUT ALEAحيث تعيش القصص. اكتشف الآن