30. Terungkapnya Sang Peneror

973 82 64
                                    

"Iya Kenapa? Udah tahu kan siapa yang neror lo."

Sungguh. Alea masih tidak percaya dengan gadis yang ada dihadapannya, berharap gadis itu mengatakan bahwa semua ini adalah bohong, namun kalimat selanjutnya dari gadis itu membuat Alea sedikit kehilangan harapannya.

"Lea? Kenapa diam? Masih nggak nyangka? Atau mungkin lo anggap ini suatu kebohongan?, sayangnya ini kebenaran yang sudah terungkap." Gadis itu berucap tanpa merasa berdosa sembari melempar kotak berisi kelinci mati itu, tepat didepan sepatu Alea.

Alea tak menghiraukan kotak itu, ia terus menatap kearah gadis yang selama ini ia percayai, namun, apa ini? Hal yang sulit ia percayai terjadi hari ini.

"Bilang sama gue, kalo semua ini bukan ulah lo, dan lo cuma jadi suruhan seseorang," ucap Alea masih tak percaya dengan ucapan gadis dihadapannya.

Gadis itu hanya tersenyum miring, enggan bersuara.

"JAWAB ULL! SEMUA INI NGGAK BENAR KAN?!"

Benar, gadis itu adalah Ully, sahabat karib Alea sendiri, itu lah mengapa Alea masih tak percaya sahabat nya akan tega melakukan hal seperti itu padanya, Ingatannya kembali ke pembicaraan nya dengan Bagas saat dikantin, seketika Alea bisa menyimpulkan bahwa cowok itu sudah tahu siapa dibalik orang yang meneror nya, terlihat jelas dari kata orang terdekat yang keluar dari mulut Bagas.

"Bisa saja gue berbohong, tapi, sayangnya itu ulah gue."

"Kenapa? Kenapa lo sampai tega ngelakuin hal ini ke gue? Apa salah gue ke lo?"

"Huh tak sadar juga bitch ini!"

Alea terkejut saat dirinya disebut bitch, bukan karena apa, yang biasanya Ully mengatakan kata itu dengan nada bercanda, namun kali ini nada itu terdengar seperti sebuah hinaan.

"Mau tahu alasan gue?"

"Karena lo dapatin hati cowok yang gue suka!"

Apa katanya? Cowok yang dia suka? Cowok yang dimaksud itu siapa? Bagas? Aldi? Sepertinya Alea tak dekat dengan cowok lain, selain mereka berdua.

"Gue suka sama Bagas."

Alea terdiam ketika nama Bagas keluar dari mulut Ully, ia sengaja tak bersuara sebelum Ully menyelesaikan ucapannya.

"Gue suka dia sejak pertama masuk sekolah ini, dan gue enggak suka saat tahu kalo lo juga suka sama Bagas, dan lebih parahnya lagi Bagas juga suka sama lo!"

"Gue nggak tahu, dan kenapa lo nggak bicara jujur saja sama gue, dan kenapa lo ngelakuin hal yang buruk ke gue?"

"Lo tahu Lea kenapa gue marah sampai segitunya ke lo? Karena cuma Bagas, yang buat gue percaya, enggak semua pria itu kayak bokap gue."

"Tapi apa? Lo berhasil rebut dia dari gue, Lea!" Lanjut Ully.

Fyi, Ully memiliki latar belakang keluarga yang bisa dibilang tidak harmonis, bahkan keluarga itu sudah di ujung kehancuran, hampir setiap hari ia mendapatkan kekerasan fisik dan mental demi melindungi mama nya dari amukan sang papa.

Alea cukup tersentuh mendengar penuturan Ully dan melihat sahabatnya itu mulai menitihkan air mata.

"Ully gue nggak tahu soal itu, maafin gue," ucap Alea tulus.

ABOUT ALEAWhere stories live. Discover now