13. Reza Sang Penyelamat

1.5K 117 22
                                    

"Lepasin Alea, dia mau makan sama gue," ucap Bagas cuek tanpa melepas cekalannya dilengan Alea.

Aldi menarik lengan Alea sedikit lebih dekat dengannya.

"Gue ada urusan sama dia," ucap Aldi menatap sengit ke arah Bagas.

Tak mau kalah. Bagas menarik lengan Alea sedikit lebih dekat dengannya. Membuat tubuh Alea beberapa kali tak seimbang hampir jatuh.

"Gue yang bawa dia kesini. Kalo lo ada urusan nanti aja."

"Gue nggak butuh saran lo."

Alea dibuat bingung sekaligus kesal dengan kedua cowok yang tengah mencekal lengan kanan dan kirinya. Aldi dan Bagas menarik satu sama lainnnya, membuat Alea bingung harus bereaksi seperi apa. Mereka bertiga sudah menjadi pusat perhatian semua pasang mata yang ada dikantin. Dan tanpa sengaja Alea melihat Reza tengah berjalan memasuki area kantin.

Alea mengedipkan kedua matanya dua kali kearah Reza. Seakan mengerti maksud gadis itu, Reza menghampiri ketiganya.

"Sorry aja nih brother gue ada urusan sama Alea duluan, iya kan Le?" Tanya Reza pada Alea, yang langsung diangguki Alea.

Reza langsung menepis tangan Aldi dan Bagas dari lengan Alea. Lalu segera membawa Alea pergi dari kantin, sedangkan Bagas dan Aldi hanya saling menatap penuh kebencian.

Reza membawa Alea sampai diruang laboratorium, yang jarang dikunjungi siswa. Karena dari cerita yang beredar, ruangan itu menyimpan cerita misteri.

"Lo tadi ngapain sih sama dua cowok itu?" Tanya Reza yang sedang duduk dikursi panjang samping Alea.

"Gue juga nggak tahu," cuek Alea.

"Terus tadi itu Aldi kan? Wowok satunya lagi siapa?" Reza terus mendesak Alea agar bercerita.

"Bagas."

"Gue sekarang paham. Jadi ceritanya lo sama Aldi tuh pacaran, terus lo berpaling dari Aldi karena si Bagas itu kan? Akhirnya Aldi marah, saat lo berduaan sama Bagas kan? Bener kan?" Ucap Reza yang sudah mulai melantur.

Alea yang mendengar itu saja telinganya sampai panas. Ada - ada saja pemikiran cowok setengah bule itu.

"Apaan sih lo, bukan gitu. Makanya enggak usah sok tahu," cerca Alea kesal.

"Lah terus tadi apaan coba, lo direbutin dua cowok. hidup lo udah kayak yang di novel aja."

Alea menggendikan bahunya tak acuh, ia juga masih bingung mengapa Bagas dan Aldi saling menarik lengannya tadi.

Brukk

Suara benda jatuh dari dalam laboratorium itu pun membuat keduanya terperanjat kaget. Keduanya saling menatap seakan saling bertanya tentang suara apa itu.

"Apaan tuh yang jatuh?" Tanya Reza yang belum tahu mitos tempat ini. Maklumlah, Reza saja baru beberapa hari pindah ke sekolah ini.

"Gue juga nggak tahu," ucap Alea setenang mungkin, walaupun sebenarnya bulu kuduk nya sudah berdiri.

Tak tak tak

ABOUT ALEAWhere stories live. Discover now