31. Kenyataan Yang Sulit Dipercaya

955 82 98
                                    

Alea masih tidak mengerti dengan pemandangan di depannya, pasalnya kedua orang tua nya tengah berdiri mematung di ambang pintu terlihat kaget sama seperti dirinya.

"Kalian? Mari masuk, Aku senang kalian datang saat aku sudah siuman, kalau tidak, aku pasti sudah melihat wajah sembab Hasna saat terbangun," Canda Arisa mencoba memecah keheningan.

Namun ruangan itu masih saja hening untuk beberapa saat, Faris dan Hasna masuk menghampiri Arisa dan meletakan bawaan nya dinakas.

Alea masih diam begitu juga dengan Bagas, namun cowok itu terlihat biasa saja dan menyalami kedua orang tua Alea, hal itu membuat Alea tambah bingung, se ingat nya ia tak pernah mengenalkan Bagas pada Faris dan Hasna, tetapi ke empat orang di hadapannya bertingkah seolah sudah akrab lama.

"Gimana kondisi kamu, sudah baikan?" Tanya Hasna sesekali melirik kearah Alea.

"Udah baikan, kamu enggak perlu khawatir."

Alea sangat ingin bertanya namun ia urungkan, karena tak sopan jika memotong pembicaraan orang yang lebih tua, baik Alea maupun Faris dan Hasna masih sama - sama terdiam seakan mereka tak saling mengenal.

Saat ketiga orang dewasa itu berhenti berbicara, Alea memanggil kedua orang tua nya pelan, "Dad, Mom," panggil Alea.

Panggilan Alea membuat seluruh pasang mata di ruangan itu menatapnya dengan tatapan yang berbeda-beda, Bagas dan Arisa dengan tatapan bingungnya, sedangkan Faris dan Hasna dengan tatapan terlihat gelisah.

"Siapa yang lo sebut Dad, Mom?" Tanya Bagas.

"Mereka orang tua gue," ucap Alea ketika kedua orang tua nya memilih bungkam.

Disitu yang terlihat paling terkejut adalah Arisa, sedangkan Faris dan Hasna gelisah terlihat dari mimik wajah mereka.

"Hasna? Di-dia?" Tanya Arisa, membuat Hasna tak kuasa menahan air mata dan mengangguk pelan.

Arisa sontak memeluk tubuh Alea dan sesekali mencium pipi gadis itu, membuat Alea terdiam merasa ada yang aneh disini, begitu pun dengan Bagas yang tak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Mom, ada apa ini? Sejak kapan kalian kenal Ibu Arisa dan Bagas?" Tanya Alea setelah Arisa melepas pelukannya.

Hasna masih menangis terduduk di sofa, sedang di tenangkan oleh Faris, Arisa pun hanya diam sembari menangis, tak bisa berkata lagi.

"Alea ... Dia ibumu."

"Ibu kandung mu."

Alea tertawa mendengar lelucon Hasna, mommy nya itu paling bisa membuat lelucon disaat-saat seperti ini.

"Enggak mungkin, bagaimana bisa Ibu Arisa ini Ibu kandung Alea, kan mommy Hasna yang lahirin Alea."

"Arisa yang melahirkan kamu Alea, dia Ibu kandung mu, dan Bagas saudara kembar kamu," jelas Faris.

Sontak ucapan Faris membuat Alea dan Bagas terkejut bukan main mendengar kenyataan ini, Bagas menoleh kearah Alea yang tertunduk diam, masih tak percaya Alea saudara kembarnya.

"Enggak mungkin, tante, om, saudara kembar Bagas udah meninggal lama," elak Bagas.

"Mereka benar, Alea saudara kembar kamu, maafkan Ibu yang berbohong bahwa Bella itu meninggal," ucap Arisa setengah terisak.

Ucapan Arisa membuat Bagas dan Alea saling berpandangan tak percaya, Alea yang belum bisa menerima semua ini memilih diam dan melangkah pergi keluar, Hasna dan Arisa khawatir pada gadis itu, namun Faris menenangkan keduanya, meyakinkan Alea akan baik - baik saja, gadis itu hanya perlu waktu untuk menerima semua nya.

ABOUT ALEAWhere stories live. Discover now