Chapter 29

2.7K 178 0
                                    


Mereka diam memperhatikan kedua naga yang masih saling menyerang. Sampai, satu naga lagi muncul. Naga itu berwarna merah hati, masih sama dengan tubuhnya yang juga diselimuti api dan petir.

Menma sekali lagi memicing ketika naga merah itu menyerang naga biru tua milik Hikari. Artinya, naga merah dan hitam adalah milik Hiroshi.

"SHION! GUREN! KITA BANTU HIKARI!!" Teriak Menma sebelum maju menghadapi naga merah.

Guren dan shion mengangguk. Mereka berlari, meninggalkan Naruto dan yang lainnya yang masih mencoba mencerna apa yang terjadi.

Disisi lain, Sasuke mengunci tatapannya menatap Sakura yang nampak fokus mengalirkan Chakra pada Hikari. Ia akui, Chakra kekkei genkai yang mengalir dalam diri Sakura sangatlah kuat. Apalagi ketika ia sadar kalau kekkei genkai itu tidak hanya satu, namun beberapa.

"Naruto, apa kita harus ikut menyerang?" Tanya Kiba.

Naruto tak menjawab, ia masih ingin melihat jalannya pertarungan. Namun, ia lekas bertindak ketika salah satu ekor dari naga itu menghancurkan beberapa rumah warga.

Pekikan keras terdengar, orang-orang mulai berlarian ketika naga-naga itu semakin ke tengah Kota. Warga belum mengerti situasi yang terjadi.

"Kita akan membantu melindungi warga dari pertarungan mereka!" Bukan, bukan Naruto yang mengatakan hal itu, namun Sasuke.

Naruto mengangguk membenarkan. "Setelah urusan mereka selesai, giliran kita yang akan menyelesaikan urusan kita."

Semua mengangguk paham.

***

Mata Menma terfokus kepada naga merah. Namun, fokus nya hilang ketika Hiroshi berhasil melukai Hikari hingga jatuh terduduk.

"HIKARI!"

"MENMA AWAS!" Teriak Shion ketika salah satu naga mengeluarkan petir hitam dari mulutnya. Berkat ketangkasannya, Menma berhasil menghindar. 

"Ketua, kau baik-baik saja?" Tanya Sakura ketika melihat wajah Hikari yang nampak kesakitan.

"Aku baik-baik saja."

"Tunggu sebentar, biar ku obati lukamu." Ucap Sakura.

Hikari diam, ia diam ketika Sakura mulai mengalirkan Chakranya.

Tap!

"Hikari, kau baik-baik saja?" Tanya Guren. Hikari mengangguk pelan.

"Turunlah dulu, pulihkan Chakramu. Chakramu tengah kacau. Aku akan ambil alih naga biru mu ini."

Hikari menatap Guren sebentar, kemudian ia mengangguk. Ia akhirnya turun dari kepala naga itu bersama Sakura setelah memberikan segel pada Guren.

"Baiklah. Kau kini berada dibawah kendaliku! Kita akan mulai menyerang!" Ucap Guren.

"Tapi sebelum itu..."

Guren menyatukan tangannya, membentuk suatu jutsu.

"Suisho bunshi no jutsu!!"

Beberapa krystal merah muda mulai menjalar dari tanah. Membentuk kloning-kloning yang siap menyerang. Kloning itu berlari, membantu Menma menyerang naga merah.

Sedangkan kini, Guren dan Shion akan menghadapi si pengendali.

"Wah wah, aku rasa kalian semua telah berkembang dari yang kuperkirakan." Ucap Hiroshi sambil menatap Guren dan Shion.

"Hiroshi, apapun yang telah kau lakukan, semua itu tidak akan berguna saat ini!!" Ucap Shion.

Hiroshi terkekeh.

"Seharusnya, naga-naga ini adalah pelindung untuk Tsukigakure. Kau seharusnya tahu siapa pemilik dari segel naga-naga ini. Ini adalah hak dari pewaris tunggal klan Yamamura. Hikari Yamamura!!"

Hiroshi tertawa, "Dasar banyak bicara!!"

Petir hitam mulai merambat ketubuh naga biru milik Hikari. Naga biru itu mengaum, kesakitan. Guren semakin memasang ancang-ancang. Ia juga mengeluarkan petir biru tua dari naga itu, balik menyerang.

"Akhh!"

Guren menatap Shion yang nampak kesakitan.

"Sial, petir hitam itu mengenai Shion!"

Hiroshi semakin tertawa, "Kau pikir kau bisa menang?!"

Guren berdecih, ia semakin kuat memegang segel pada naga itu. Sampai, tubuh naga hitam itu melilit naga biru tua nya. Dari mulut naga hitam, keluar bola api yang diselimuti petir hitam yang siap menyerang.

"Sial!"

Guren mengumpat, apalagi ketika ia sadar bahwa Chakranya berhasil dibekukan oleh Hiroshi.

Bola api itu berhasil dilepaskan, namun berhasil ditahan oleh jutsu penghalang milik Shion.

"Tidak akan kubiarkan!!"

DUUARR!!

Bola itu meledak, namun tidak berhasil menghancurkan penghalang yang dibuat Shion.

***

"Cepat, selamatkan diri kalian!!" Seru Ino kepada para warga Desa yang masih berlarian mencari perlindungan.

"Hati-hati, jangan saling dorong!" Hinata ikut berteriak. Mereka berusaha sekuat tenaga menyelamatkan para warga Desa.

"Apakah masih ada yang tertinggal?!" Teriak Naruto. Ia menatap sekeliling. Sampai, ia kembali menatap ketiga naga itu.

Naga biru itu mengeluarkan petir, sedangkan naga merah mengeluarkan api.

Diatas kepala naga merah itu ada Menma, ia berhasil mengambil segel si naga merah dan mengambil alih kuasa. Disana juga ia dapat melihat Sakura bersama Hikari.

Naga itu menyerang, berhasil melumpuhkan Hiroshi yang nampak sudah kualahan.

"Kuakhiri ini semua!!" Ucap Hikari sambil membentuk sebuah segel.

"YAMAMURA NO JUTSU!!"

Deg

Chakra Hiroshi membeku, jurus turun temurun milik klan Yamamura juga dikuasai oleh Hikari.

Tepat saat itu, naga biru dan merah melepaskan petir dan api mereka kearah naga hitam.

DUAARGGH!!!

ledakan itu terdengar memekakan. Naga hitam itu hancur, terbakar. Bersama dengan Hiroshi yang juga hancur.

Hikari terengah.

Semua berakhir. Semua telah berakhir.

***

You are everything to meWhere stories live. Discover now