Chapter 4

5.6K 360 2
                                    

Sang Malam kini telah menyelimuti desa kecil itu. Langit kini dihiasi bintang-bintang cantik dan diselimuti cahaya rembulan. Disinilah Naruto dan sakura berada, Di rumah Ishamy san. Mereka baru saja selesai makan malam bersama penduduk desa. Makananya cukup lezat, hingga membuat naruto tidak berhenti memakannya.

"Jadi kalian akan kembali besok pagi?" Ucap Ishamy membuka pembicaraan. Sakura beralih menatap ishamy, ia mengangguk.

"Benar, kami akan kembali ke konoha besok. Misi kami sudah berhasil kami selesaikan. Oh ya, sekali lagi, aku benar-benar minta maaf lantaran bantuan dari konoha di hentikan untuk beberapa waktu" sesal sakura, pemimpin desa itu tersenyum.

"Tak apa, lagi pula kudengar kondisi desa sedang tidak stabil. Lebih baik konoha berusaha memulihkan kondisinya dulu, tak perlu memikirkan kami dulu. Mungkin dengan ini kami akan menjadi lebih mandiri" ucap ishamy.

"Hmm sekali lagi, kami minta maaf" ucap naruto, ishamy menggeleng pelan dan tersenyum.

Yah, memang benar. Sakura dan Naruto telah selesai mengerjakan misi mereka. Mereka telah membicarakan keuangan desa itu dengan ishamy. Ishamy berkata bahwa desanya dalam keadaan baik-baik saja. Sakura juga telah selesai melakukan pemeriksaan kepada penduduk desa. Misi ini tidak cukup berat, mungkin bisa dibilang hanya jalan-jalan saja.

Naruto beranjak dari tempatnya.

"Maafkan aku Ishamy san, boleh aku istirahat terlebih dahulu?" Tanya naruto, pemuda itu tampak lelah.

"Oh tentu silahkan" naruto pun menuju kamar inapnya yang berada disamping kamar inap sakura.

"Sakura san, kau tidak ingin istirahat juga?" Tanya ishamy.

"Ah tidak, aku belum mengantuk. Emm ngomong-ngomong, ku dengar ada kedai dango yang terkenal lezat didesa ini, apa itu benar?" Tanya sakura.

"Itu benar, kadai itu ada ditengah desa. Kau mau pergi kesana?" Sakura mengangguk.

"Boleh kah?"

"Ah tentu saja, silahkan" sakura tersenyum, ia segera berjalan keluar membiarkan ishamy istirahat. Sedangkan naruto, ia pasti sudah bersama hinata didalam mimpinya.

***

Sakura tengah duduk disalah satu kursi dikedai dango itu. Pesananya belum datang, maka mau tak mau ia harus menunggu. Tak butuh waktu lama, beberapa tusuk dango telah tersaji dihadapanya ditemani segelas matcha hangat.

"Arigato" ucap sakura pada pelayan yang telah mengantar makanannya itu. Perlahan, sakura memakan dango itu dalam diam. Ia tak mengelak bahwa dango itu cukup lezat. Ia benar-benar menikmatinya. Tatapannya beralih menatap orang-orang yang berkunjung dikedai itu. Kedai itu lumayan ramai, mungkin karena rasa dango yang cukup lezat.

Sakura kemudian mengambil gelas berisi matcha hangat itu. Ia mengangkatnya berniat menyeruput teh hijau itu. Sesaat sebelum sakura sempat menyeruput matchanya, tak sengaja indra pendengarnya menangkap hal yang menarik perhatiannya. Ia kembli meletakkan gelasnya dan berusaha menajamkan indra pendengarnya.

"Aku dengar, kelompok itu benar-benar kaya"

"Apa kau serius? Tapi mereka itu berbahaya. Mereka juga ninja dari kalangan elit, ninjutsu mereka juga tidak bisa diremehkan. Apalagi anggota perempuan itu, jutsunya mengerikan"

"Apa sebenarnya tujuan kelompok itu? Tidak mungkin kelompok itu ada tanpa tujuan yang jelas"

"Mana ku tahu. Ku dengar mereka selalu menangkap para shinobi, entah itu shinobi kuat atau rata-rata. Lalu shinobi-shinobi itu ditemukan tewas tanpa cakra sama sekali."

You are everything to meWhere stories live. Discover now