Chapter 18

3.4K 241 14
                                    

"Kemana kalian akan mencarinya?" Kakashi mendesah frustasi.

"KEMANA SAJA!" Kakashi berjengit ketika Naruto berteriak tepat diwajahnya. Beberapa pengunjung juga berjengit ketika pahlawan Desa itu tiba-tiba berteriak.

Malam itu, angin berhembus sangat kencang. Kilatan petir juga beberapa kali terlihat dilangit Konoha. Sepertinya badai akan menerjang Desa yang dipimpin Hatake Kakashi itu.

Kakashi mendesah frustasi. Masalah Desa akhir-akhir ini cukup membuatnya tambah tua. Astaga, ia bisa gila sekarang.

Saat ini, Naruto, Sasuke dan Kakashi bertemu disalah satu kedai yang berada dipusat Desa. Cuaca Desa pada malam itu tak cukup bagus. Perkiraan cuaca mengatakan akan ada hujan badai disertai petir yang akan menyelimuti malam di Desa api itu.

Malam itu, Kakashi melarang semua Shinobi untuk mengerjakan misi diluar Desa. Kakashi tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Lalu bagaimana??" Naruto meremas rambutnya frustasi. Memikirkan kemana perginya sahabat pinknya itu cukup membuatnya sakit kepala.

Sasuke diam, memilih memperhatikan jalanan Desa yang tidak terlalu ramai.

"Kita tunggu informasi dulu. Sai dan Shikamaru sedang menggali informasi sekarang." Kakashi berusaha sabar. Meskipun ia khawatir setengah mati, tapi ia tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan.

"Lalu kami harus apa?!" Naruto menunjuk dirinya dan Sasuke. "Diam saja menunggu hal yang tidak pasti begitu?" Naruto kesal, ia bukan tipe orang yang bisa diam saja.

"Mau bagaimana lagi? Aku juga khawatir, tapi aku tidak boleh gegabah Naruto." Ucap Kakashi setengah kesal.

Sasuke melirik sekilas. Sejak kejadian diatap kantor Hokage tadi, Sasuke menjadi lebih diam dari pada biasanya. Ia memang pendiam, namun kini ia lebih pendiam. Ia biasanya akan menjawab pertanyaan yang dilontarkan teman-temannya dengan gumaman. Namun kini ia tak menjawab sama sekali. Ia bungkam.

"Kakashi-sensei!"  Teriak seseorang. Naruto, Sasuke dan Kakashi beralih menatap Sai yang berlari kearah mereka.

"Sai!" Seru Naruto. Sai berhenti dimeja mereka. Ia berusaha menetralkan nafasnya yang ngos-ngosan.

"Apa kau dapat informasi?" Tanya Naruto tak sabaran. Sai mengangguk singkat.

"Aku baru saja menemui para Anbu yang akan dikirim untuk memburu Sakura."

Naruto memasang wajah serius, begitupun dengan Sasuke dan Kakashi.

"Apa kau tahu kemana mereka akan pergi?" Giliran Kakashi yang bertanya.

Sai kembali mengangguk. "Kemana?" Sasuke juga tak sabaran.

"Mereka mengatakan kalau Sakura bergabung dengan Organisasi bernama Hikari tsuki."

"Hikari tsuki?" Naruto beralih menatap Kakashi. "Kakashi-sensei, apa kau pernah mendengar Organisasi itu?"

Kakashi menggeleng. "Aku tak pernah mendengarnya."

Semua tampak berfikir. "Bagaimana ini?" Tanya Naruto.

"Lebih baik kita tunggu informasi dari Shikamaru. Besok, aku akan memberi kalian misi untuk mencari Sakura."

"Kenapa tidak sekarang saja?!" Naruto kembali berteriak.

"Cuaca malam ini tidak bagus. Lagi pula terlalu beresiko melewati hutan lebat ditengah badai. Besok pagi, berkumpul pukul 5 dikantor Hokage. Kau juga Sai." Sai mengangguk.

"Baiklah."

***


You are everything to meWhere stories live. Discover now