Chapter 17

3.6K 260 11
                                    

WARNING:

TYPO!!!

Matahari belum terbit, namun Naruto, Sasuke, Sai, Hinata dan Ino berlari kencang menembus pepohonan hutan yang belum kering akibat hujan deras semalam.

Beberapa jam lalu, mereka mendapat perintah penting dari Desa untuk segera kembali. Dipesan itu tertulis bahwa ada berita baru tentang Sakura yang harus dibicarakan secara langsung.

Mereka mungkin bisa pergi ke Konoha dengan bantuan Rinnegan milik Sasuke. Namun keadaan Sasuke yang kurang sehat membuatnya kesulitan bahkan untuk mengontrol chakranya sendiri.

Beberapa kilo meter lagi gerbang besar Konoha akan segera terlihat. Mereka segera menambah laju lari mereka.

Perasaan mereka memuncak senang, mereka berharap saat mereka kembali, mereka mendapat kabar kalau Sakura telah ditemukan.

Begitupun dengan hati Sasuke yang menghangat. Ia senang, bahagia ah semuaanya. Dadanya bergemuruh saat membayangkan ia akan kembali melihat wajah cantik yang ia rindukan.

***


Kiba, Shikamaru, Shino, Lee, dan Chouji terlihat berkumpul di Ruang Hokage. Wajah mereka nampak serius satu sama lain. Kakashi duduk di kursi kebesarannya dengan menaruh tangannya didepan dada. 

Shikamaru berdehem. "Rokudaime-sama, ada kabar apa?"

Kakashi mengubah posisi duduknya dengan menopang dagunya. "Aku juga tidak tahu."

Semuanya mengernyit heran. Jika tidak tahu, mengapa Kakashi mengumpulkan mereka semua. Seakan sadar, Kakashi meralat ucapannya. "Ehem, maksudku, bukan aku yang punya kabar, tapi Neji dan Tenten."

"Lalu, dimana Neji dan Tenten?" Tanya Lee.

Kakashi mengendikan bahunya. "Mungkin sebentar lagi mereka akan datang."

Semua mengangguk paham. Kakashi berubah was-was ketika teringat isi surat Neji bahwa mereka membawa kabar tentang murid pink perempuannya. Entah kabar apa, yang jelas kabar itu mungkin sedikit kurang enak.

BRUUUK!

Semua yang ada di Ruangan itu berjengit kaget ketika pintu Ruang Hokage didobrak oleh seseorang. Semua menatap si pelaku.

"KAKASHI-SENSEI!!" Seru si pelaku.

Disana tampak Naruto yang masih berusaha mengatur nafasnya yang ngos-ngosan. Dibelakangnya juga ada Sasuke, Sai, Ino dan Hinata. Hinata dengan sukarela menutup pintu Ruang Hokage yang baru saja mendapat tendangan dari kekasihnya.

"NARUTO! Kau ingin jantungku melompat keluar!!" Tegur si Hokage keenam. Tangan kanannya mengelus dada memastikan jantungnya masih aman ditempatnya.

Cengiran Naruto yang menjawab. "Gomen." Ucapnya singkat.

Ia kemudian celingak-celinguk mencari seseorang. "Ano, Kakashi-sensei, dimana Sakura?" Tanya Naruto.

"Sakura?" Kakashi mengernyit tak paham.

"Bukankah Sakura sudah ditemukan?" Naruto heran, begitupun dengan Sasuke, Sai, Ino dan Hinata.

"Kata siapa?"

Naruto cengo, "He?"

Shikamaru berdecak ketika Naruto memasang tampang bodoh. Dapat berita darimana kalau Sakura sudah ditemukan?

Pintu Hokage kembali terbuka menampakkan Neji dan Tenten. "Gomen, kami terlambat." Semua menoleh kearah pintu.

"Neji! Tenten!" Seru Lee.

You are everything to meDonde viven las historias. Descúbrelo ahora