Chapter 12

4.5K 301 7
                                    

WARNING!!

TYPO!!


"Apa Sakura ada?" Tanyanya sesaat setelah berdiri didepan Naruto dan Sasuke.
.

.

.

Naruto menggeleng sebagai jawaban. Tsunade mengernyit heran. "Kemana dia? Bukankah dia tidak ke Rumah sakit??" Naruto mengedikan bahunya. "Aku tidak tahu Sakura-chan dimana-ttebayo."

Tsunade mendengus, kemudian tatapannya beralih menatap putra kedua Uchiha Fugaku yang berada disamping Naruto. "Uchiha, kapan kau kembali ke Desa?"

"Hn, tadi pagi." Tsunade mengangguk mendengar ucapan Sasuke. Namun sebuah seringai tiba-tiba muncul menghiasi wajah ayunya.

Tsunade berdehem, "Ehem, kau pulang ke Desa karena ulang tahun Sakura, eh?" Tsunade menaik turunkan alisnya. Naruto terkekeh, sedangkan Sasuke mendengus menanggapi godaan dari Sannin legendaris itu.

"Terserah." Ucap Sasuke malas.

Tsunade mencibir, percuma menggoda balok es macam Sasuke. Atensinya kembali menatap pintu apartement Sakura. Tsunade memasang pose berfikir, ia mengetuk-ngetuk dagunya dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya memegang kantung bingkisan.

Kemudian ninja medis itu maju dan memegang daun pintu. Tsunade berusaha membuka pintu apartement Sakura. Namun tidak berhasil, dikunci.

Tsunade menghela nafas, kemudian ia mengambil sebuah kunci dari saku bajunya. Kunci itu adalah kunci cadangan apartement Sakura yang diberikan oleh Sakura sendiri.

Sakura memberikan kunci itu lantaran ia tak selalu berada dirumah. Sedangkan biasanya berkas-berkas Rumah sakit dibawa oleh Sakura. Jadi untuk memudahkan Tsunade mengambil berkas-berkas itu, Sakura memberikan kunci cadangan kepada Tsunade. Toh, ia yakin Tsunade dapat dipercaya.

Tsunade memasukan kunci itu, kemudian pintu itu terbuka setelah terdengar suara 'klik' dari pintu itu.

Naruto dan Sasuke hanya memperhatikan gerak-gerik Godaime itu.

Cklek!!

Tsunade tanpa sungkan langsung masuk keapartement murid kesayangannya itu. Naruto dan Sasuke mengikuti Tsunade dari belakang.

Mereka berjalan melewati Ruang tamu, dan televisi. Kemudian mereka berhenti disebuah pintu berwarna coklat yang diyakini sebagai kamar Sakura.

Tsunade mengulurkan tangan kanannya untuk membuka pintu itu.

Cklek!!

Pintu itu perlahan terbuka.

"Sakura.." Panggil Tsunade lembut, Takut mengganggu.

Pintu itu terbuka lebar, Naruto dan Sasuke ikut memasuki kamar Sakura. Suasana kamar itu tampak sangat feminim. Warna kamar itu lebih didominasi warna pink. Disudut kamar ada sebuah lemari dan meja kecil.

Aroma cherry, aroma itu langsung menyeruak memasuki indra penciuman mereka. Aromanya sama seperti si pemilik kamar. Aroma yang diam-diam Sasuke ehem rindukan.

Tsunade berkacak pinggang ketika menemukan kamar Sakura sangat berantakan bagai kapal pecah. Sprai ranjang Sakura tampak acak-acakkan, boneka-boneka kecil milik Sakura juga berserakkan.

Tsunade berjalan dan memunguti boneka-boneka kecil itu. Naruto duduk dikursi yang berada disudut kamar. Sedangkan Sasuke memilih duduk dibibir ranjang kecil itu. Aroma cherry benar-benar menenuhi indra penciumnya. Ia menghirup dalam-dalam aroma itu dan berusaha menyimpannya dalam memorinya.

You are everything to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang