Chapter 58

62.6K 3K 84
                                    

Vanya kembali tersadar setelah sekian jam tertidur karena rasa sakitnya. Ia melihat samar-samar dari ujung matanya, sinar matahari menembus masuk dari balik tirai tipis yang menggantung di jendela rumah.

"Sudah pagi."

Seluruh tubuhnya terasa sakit akibat perbuatan Nala, sepupunya yang masih menyimpan dendam pada dirinya.

"Auww.. Perutku!" rintihnya dalam hati.

Vanya menahan nyeri yang mengitari perutnya. Ia meneliti sekelilingnya, tak terdapat siapapun.

"Selain Nala, ada lagi. Aku mendengar suara orang lain kemarin. Siapa?"

Vanya menutup kembali tubuhnya ketika ia mendengar derap langkah dari belakangnya. Orang itu melewati Vanya dengan acuh.

Akhirnya Vanya mencoba mengintip sedikit dari matanya. Ia memperhatikan punggung orang itu. Sampai akhirnya Vanya dapat dengan jelas melihat wajahnya, ketika orang itu berbalik sambil berbicara di ponselnya.

"Natalie?" kaget Vanya dalam hati.

Brak!

Seseorang masuk setelah membuka pintu dengan kasar. Natalie segera menutup panggilannya dan bergegas mencari sumber suara.

"Ibu?" batin Vanya heran.

Natalie menatap kaget. "Tante? Bukannya-"

"Apa yang kamu lakukan Natalie?" tanya Olivia membentak.

"Aku ingin memberi dia pelajaran!"

"Karena dia berhubungan dengan Rionard anak Ben?" Olivia menatap geram. "Hentikan sekarang juga! Aku sudah bilang, jangan lagi kamu berurusan dengan laki-laki itu!"

"Ya, aku tahu! Tapi aku tidak bisa menahannya tante! Aku mencintai Rionard!"

"Tidak Natalie! Aku tidak mau kamu berhubungan dengan dia!"

"Kenapa? Beri aku alasannya!"

Olivia menarik napasnya. "Sampai kapanpun, aku tidak akan mengijinkanmu!"

Natalie mengepal ponsel ditangannya dengan erat. Matanya mulai memerah. "Dengar tante! Aku tidak akan mengikuti kemauan tante lagi!"

"Natalie!"

"Aku tahu, keluargaku berhutang banyak pada tante. Dan aku harus menuruti permintaan tante untuk meninggalkan Rionard sebagai ganti dari hutang-hutang keluargaku."

"Dan tidur dengan teman pacarnya bukan ide ku! Jangan menyalahkanku Natalie!" ucapnya dengan penekanan.

"Aku tidak akan melakukannya jika tante tidak memojokkanku dengan Fandy!"

"Kamu yang tidak bisa menjaga dirimu dari rayuan pria. Dasar murahan!"

Natalie menggeram. Napasnya naik turun dengan cepat. Telunjuknya mengarah ke Vanya yang masih terbaring. "Apa tante mau aku menghabisi Vanya?"

Olivia melotot. "Kamu mengancamku?"

Natalie menarik sebelah alisnya. "Tante pikir aku tidak bisa?"

Olivia masih menatap Natalie dengan geram sambil ia mengangkat ponselnya yang berdering.

"Bagus! Bawa mereka sekarang! Jangan sampai mereka kabur!"

"Wah! Sepertinya kita sama ya tante, ada yang tante culik juga hari ini."

"Diam kamu Natalie!" Olivia memasukkan ponselnya kedalam tas. "Jangan kamu berbuat macam-macam dengan Vanya!"

Setelahnya Olivia melangkah pergi meninggalkan kedua orang itu.

My Adult Senior (Complete) Where stories live. Discover now