Chapter 51

67.4K 3.1K 98
                                    

Sudah setengah jam Vanya melamun didepan komputer kerjanya. Ia masih memikirkan masalah apa yang dimiliki ibunya dan Benedict. Ibunya masih menutup mulutnya untuk menceritakan masa lalunya.

"Apa perlu aku cari tahu sendiri?" batinnya semakin penasaran.

Ia meraih ponselnya dan membuka layar yang terkunci. Ia mengecek ditempat panggilan, pesan dan aplikasi chatting. Tidak ada berita apapun dari Rionard.

Ketika keluar dari apartemen Olivia, Vanya buru-buru menelpon Rionard untuk memberi kabar jika ia sudah bertemu ibunya. Tapi hanya ada suara operator yang menyahut dari ujung telepon.

"Rionard kemana? Hari ini dia juga gak jemput aku."

"Vanya.." tegur Sandra memecahkan lamunan Vanya "Kamu melamun?"

"Maaf miss." senyumnya lesu.

"Ada masalah?" Sandra menarik kursi disebelah Vanya, dan duduk disitu.

"Sedikit."

"Kamu mau istirahat dirumah? Saya kasi kamu ijin pulang."

"Gak perlu miss. Saya kan gak sakit. Cuma ada beberapa hal yang harus saya pikirkan aja."

"Tapi kamu kayak lagi sakit lo Van. Beberapa hari ini saya lihat muka kamu kurang segar." Sandra memperhatikan wajah Vanya dengan seksama.

"Saya merasa biasa aja sih miss. Cuma memang akhir - akhir ini nafsu makan saya menurun."

"Gak periksa ke dokter?" tanyanya khawatir.

"Tubuh saya masih enakan kok miss. Saya rasa gak perlu."

"Ya sudah kalau gitu, kamu fokus kerja lagi ya."

"Baik miss. Maaf sebelumnya." Vanya meminta maaf dan dibalas anggukan dari Sandra.

Vanya menatap ponselnya sekilas setelah Sandra pergi berbalik ke meja kerjanya.

"Kamu kemana Ri?" batinnya cemas.

***

"Halo kak.. Apa kabar?"

"Baik. Kamu apa kabar?"

"Sama baik. Aku ganggu kakak gak?"

"Kalo gak lama gak apa-apa. Kamu gak kuliah?" ucap Vanya sambil menyesap lemon tea di jam istirahatnya.

"Nanti sore kak. Oh ya kak, kak Rio apa kabar? Aku kesal deh akhir - akhir ini kak Rio susah dihubungi." rajuk Adelia dari ujung telepon.

"Dia lagi sibuk kayaknya. Tadi kakak hubungi juga gak bisa. Ini belum kakak hubungi lagi sih."

"Kak Vanya.. Aku gak mau ya kalau sampai hubungan kakak rusak karena cewek sok cantik itu."

"Siapa maksud kamu?" bingung Vanya.

"Siapa lagi kalau bukan mantannya kak Rio. Gak ada orang yang berani deketin kak Rio kalau bukan dia."

"Natalie?"

"Iya.. Pokoknya kalau aku tahu kak Rio selingkuh, aku bakal ikat dan tenggelamin ke laut. Juga sama si Natalie itu!"

"Maksud kamu apa sih? Coba jelasin!"

"Gini ya kak.. Aku itu ngikutin Natalie di media sosialnya dia. Dia ada posting satu foto, tapi fotonya itu cuma tangan aja. Tangan dia dan tangan cowok. Dan aku yakin dari dalam hati, kalau itu tangannya kak Rio."

"Mungkin orang lain." Vanya mencoba berpikir positif.

"Kak.. Aku tuh yakin banget kalo itu tangannya kak Rio. Ntar ya aku kirim fotonya ke kakak."

My Adult Senior (Complete) Where stories live. Discover now