Chapter 6

163K 6.5K 45
                                    

"Apa maksud anda Sir?" tanya Vanya dengan nada tinggi.

"Apa perlu saya ulangi?" Rionard membalikkan tubuhnya menghadap Vanya.

"Anda masih terus saja mengganggap saya wanita rendahan?"

Rionard hanya diam tanpa menjawab apapun.

"Mr. Rionard, saya datang kesini untuk menanyakan perihal gaji saya yang seenaknya anda potong." ucapnya tegas.

"Lalu?"

"Lalu.. Apakah salah saya Sir?" tanya Vanya dengan nada jengkel.

"Kamu harus bertanggung jawab atas tamu hotel yang kamu lukai beberapa waktu lalu."

"Sir.. Apa anda tahu kalau dia berniat memperkosa saya?"

"Oh ya?" tanya Rionard sambil masukkan kedua tangannya kedalam kantong celananya.

"Tapi tamu itu membuat laporan ke pihak kepolisian tadi pagi bahwa kamu adalah simpanannya yang berniat membunuhnya karena dia memutuskan hubungannya denganmu." lanjutnya lagi.

"What?" Vanya terkejut mendengar hal yang tidak sesuai fakta.

"Dan kamu tahu, dia membuat laporan bahwa kamu telah melakukan pemerasan dengan jumlah uang yang tidak sedikit."

"Hahahhaha... Lelucon macam apa ini?" seketika Vanya tertawa mendengar sebuah berita bodoh menurutnya.

"Dan jika kamu ditangkap, maka saya dengan segera memecat kamu. Saya tidak mempekerjakan karyawan yang memiliki catatan kriminal. Kecuali..."

"Kecuali apa?" tanyanya menyelidik.

"Kecuali kamu mau menjadi teman tidur saya untuk satu malam dan jika kamu bersedia, saya akan membayar mahal untuk itu." ucapnya dengan wajah tak berdosa.

"Hey.. Anda benar-benar gila Sir!" ucapnya marah.

"Silahkan pilih nona Vanya." ucapnya sedikit tersenyum.

"Mr. Stewart.. Apa tidak ada wanita lain selain saya?"

"Banyak. Tapi kamu yang paling cocok." berjalan duduk di bangku kebesarannya.

"Sir.. Saya akan membuktikan diri kalau saya tidak bersalah. Dan saya tidak sudi menjadi teman tidur Anda."

"Baik. Kalau sudah, silahkan keluar dari ruangan saya. Anda bisa pulang sendiri kan?"

Vanya mengepalkan kedua tangannya menahan amarah. Tanpa mengucapkan basa basi ia segera keluar ruangan dan menghempas pintu dengan keras.

***

Baru saja Vanya turun dari taksi, ia mendapat panggilan dari bibinya, ia memerlukan uang untuk membiayai pengobatannya. Vanya dilahirkan dari keluarga sederhana. Vanya dibesarkan seorang ayah dan bibinya. Juga sang kakek yang sangat sayang kepadanya. Ia mengetahui bahwa ibunya meninggal saat melahirkannya. Vanya bekerja sekuat tenaga untuk keluarganya. Ia memberikan sebagian gajinya untuk keluarganya. Walaupun begitu sepanjang kehidupan Vanya hanya ada satu orang yang benar-benar menyayanginya yaitu kakeknya. Ayah dan bibinya selalu mengabaikannya. Padahal Vanya adalah anak yang berprestasi, tapi itu tidak membuat bangga keluarganya, terutama ayahnya. Vanya sering bingung untuk hal itu, tapi ia berusaha berpikir positif. Mungkin ayahnya lelah bekerja atau terlalu banyak pikiran karena mengurus rumah tangga sendirian. Vanya terus meyakinkan diri kalau ia adalah anak yang dicintai.

Vanya berjalan memasuki apartemennya masih berpikir keras soal masalah hidupnya yang terjadi beberapa hari ini. Belum lagi uang yang harus ditransfer dalam jumlah yang tidak sedikit.

Baru saja Vanya meletakkan tas kerjanya, ia mendengar suara bel aparyemennya.

Klek

"Selamat sore. Apakah benar Anda yang bernama Vanya Samantha?" tanya pria berseragam itu.

My Adult Senior (Complete) Onde histórias criam vida. Descubra agora