Chapter 30

24.4K 1.7K 445
                                    

-Grace James Horan-

Aku membuka mata dan menatap kakak kembar ku yang saat ini sedang menatap ke arah rumah pujaan hati nya dengan pandangan memuja.

Bocah ini benar-benar tergila-gila pada Darcy...

"Luke,jika kau lupa,aku akan mengingatkan mu bahwa aku juga berada di mobil yang sama dengan kalian berdua,jadi kalau bisa usahakan kalian membicarakan topik yang umum-umum saja." ucapanku membuat Luke kaget dan menatap ku yang duduk di bangku belakang.

"What the hell,Grace? bukannya tadi kau tidur?" ucapannya membuatku memutar mata . Aku bangkit dari dudukku dan kemudian melompat ke bangku depan untuk duduk di sebelah Luke yang mengemudi mobil. Kan kasihan jika ia dikira supir ku.

"Dasar bodoh,aku tadi hanya pura-pura tidur untuk memberikan kalian kebebasan." ucapku santai sambil menyalakan radio mobil,Luke menatapku sambil tersenyum bodoh.

"Should i say thank you?" ucapnya,aku memutar mata.

"Of course,Lukey." jawabku. "Sekarang cepat jalan,aku yakin saat ini Darcy mengintip kita dari jendela kamarnya dan bertanya-tanya kenapa kita tidak juga pergi dari sini." tambahku,Luke menganggukkan kepala nya dan mulai menjalankan mobil.

Ketika kami sudah cukup jauh dari rumah Darcy,aku pun memberanikan diri untuk bertanya tentang kebenaran ucapan Luke tadi.

"So,Luke... care to explain?" ucapku,Luke menoleh sebentar dan kemudian kembali fokus ke jalanan.

"Explain what?"

"Bagaimana bisa kau mencium Darcy dan aku tidak tau hal itu? Apakah tadi itu betulan atau hanya karanganmu?" Tanyaku,aku menatap Luke yang kini tengah tersenyum lebar,dan bahkan pipinya memerah.

"Tidak,aku tadi hanya mengarang untuk membuatnya tidak khawatir lagi." ucap Luke bohong.

"Luke,aku ini kembaran mu. Aku bisa membacamu semudah membalikkan tangan,dan lagipula aku tau saat kau bohong." ucapku sesuai fakta. "lagipula,pipi mu yang memerah itu membuktikan bahwa kau benar-benar melakukan nya." tambahku,ia mengacak rambutku sambil terus tersenyum.

"Yah ketahuan deh..." ucapnya santai dan seakan tak berdosa.

"Sooo? come on Luke aku mau kau cerita padaku dengan detail yang sangat detail." ucapku,terdengar sedikit bossy tapi aku tak perduli.

"Kau ingat saat kau ke Paris?" tanya Luke,aku mengangguk mengiyakan.

"Saat itu Darcy ke rumah dan ia menangis karena ulah Ello,ia tertidur di kamarku dan aku...tidak sengaja menciumnya." Ucap Luke,aku memutr mata namun tak kuasa menahan senyum ku.

"Itu bukan tidak sengaja,tapi di sengaja." ledekku,ia hanya tertawa.

"Tapi aku tidak bisa bohong,aku senang mendengarnya. kerja bagus,Luke. teruskan usaha mu! Teruskan project mu itu!" ucap ku memberi semangat. Luke menoleh padaku sebentar.

"Project apa?" tanyanya bingung.

"WDH." jawabku,ia mengerutkan kening bingung. Aku menatapnya sambil nyengir.

"WDH,Luke. Win Darcy's Heart." Dan ucapanku membuat senyuman Luke semakin merekah.

*****

Dua minggu kemudian.....

-Darcy Capella Styles-

"Darcy!" aku menoleh kearah Grace yang berlari menghampiri aku yang baru saja memarkir mobil.

"Woah,apa kau sebegitu merindukan ku?" Ledekku ketika Grace sudah berdiri di hadapanku. Kulihat ia memutar mata namun kemudian ia kembali berkicau.

Little Fairy: How To Be a GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang