Chapter 25

23.5K 1.7K 467
                                    

"Jadi sekarang kalian sudah baikan?" tanya Grace sambil memakan ice cream yang ia pesan,aku mengangguk semangat untuk menjawab pertanyaan nya.

Saat ini kami sedang berada di Mall karena hari ini,aku,Grace dan Zara akan pergi ke salon langganan Grace yang terletak di mall ini.

Setan kecil ini menagih hutangku a.k.a menagih tantangan ku untuk mewarnai rambut dengan warna pirang.

Dan karena aku tidak mau menodai gelarku sebagai gadis pemberani,maka aku akan melakukan dare sialan itu.

"Yup. tadi malam dia minta maaf padaku." Ucapku senang,Grace tersenyum sedangkan Zara tertawa kecil.

"Sudah kuduga,Luke tidak akan bisa mendiamkan mu lama-lama." ucap Zara. aku hanya tertawa kecil.

"Jadi,apa kau dan Drew benar-benar jadian?" tanya Grace padaku,aku menggaruk kepala ku yang tak gatal.

"Um...kind of." Jawabku seadanya. Kulihat Grace dan Zara yang mengerutkan kening,tanda bahwa mereka tidak mengerti maksudku.

"Maksudnya?" tanya Zara.

"Well... Drew tidak pernah meminta ku untuk menjadi pacar resmi nya,tapi dia mencium ku..dan kemudian ia mengirimi aku pesan-pesan yang manis..." ucapku sambil tersenyum malu ketika mengingat semua sikap manis Drew,kemudian senyum ku hilang dan menatap Grace dengan wajah yang menyiratkan kebingungan. "Apakah menurutmu kami sudah jadian,Grace? aku tidak mengerti tentang hal ini,hal percintaan ini benar-benar membuatku bingung. Kau kan lebih berpengalaman daripada aku,bisakah kau menjelaskan semuanya padaku?" tanyaku,Grace menoleh ke arah Zara,dan kemudian mereka saling bertatap mata,hingga kemudian tawa Zara pecah.

Sialan.

Mereka kira ini lucu?

"The fuck? ini tidak lucu." ucapku sambil mendorong tubuh Zara pelan,dan kemudian jari lentik Grace menyentuh dahiku.

"Peraturan no swearing ku masih berlaku tau." ucap Grace. Aku hanya mendengus sambil mengusap dahiku.

"Ini sangat lucu,tau. Kau seperti seorang gadis remaja yang baru pertama berkencan." ucap Zara sambil tertawa,aku mencibir Zara dan lagi-lagi mendorong nya pelan.

"Wah maaf saja ya jika aku gadis baik-baik yang baru kali ini pergi berkencan." ucapku sarkas,ia tertawa.

"Kau cantik,tapi ternyata tidak laku ya?" ucapnya lagi.

Ingin sekali aku menceburkan ia ke kolam ikan yang entah kenapa ada di dalam mall ini.

"Graceeee....adik ipar mu mengejekku." ucapku merengek pada Grace,ia hanya tertawa dan merangkul bahu ku dan Zara sekaligus.

"Let her be,Z." Ucap Grace. "Dan Darcy,aku tidak tau apa yang ada di pikiran Drew,tapi dari cara mu saat bercerita tentang dia,kurasa ia memang menyukai mu." ucap Grace.

"Tapi...kenapa dia tidak memintaku menjadi pacarnya? jika aku boleh jujur,aku merasa di gantung,Grace." gumamku. aku mendengar Zara dan Grace yang ber-aaw ria.

"Kau benar-benar menyukai nya ya." ucap Grace,aku mengangguk.

"Yeah aku menyukai nya." jawabku.

Well,aku menyukai nya..

Tapi jika boleh jujur,aku tidak merasa bahwa aku benar-benar menyukai nya,maksudku,aku menyukai nya dan belum mencintainya,maksudku...ah entahlah ini rumit.

"Jadi kau sudah melupakan Ello?" tanya Zara penasaran,Grace menyikut Zara.

"Ssh.. jangan sebut-sebut nama itu lagi." ucap Grace.

Grace benar-benar serius menganggap Ello sebagai Voldemort.

"Mungkin ini terdengar berlebihan dan klise,tapi rasanya sangat susah untuk melupakan dia walaupun ia sudah menyakiti ku." jawabku. Grace menatapku sambil menepuk bahuku.

Little Fairy: How To Be a GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang