Chapter 26

22.1K 1.7K 382
                                    

"Hai,kau pasti Darcy? kenalkan,aku Nash Grier."

Aku melongo dan terus menatap makhluk indah ciptaan Tuhan yang ada di depanku ini.

Holy fucking shit.

Dia sangat tampan.

Dia memiliki tubuh yang tinggi,kulit putih,rambut coklat,dan bola mata super biru yang tidak pernah ku lihat sebelum nya.

Serius aku akan tinggal bersama lelaki ini?

Ya Tuhan cobaan apa lagi ini?

"Darcy,bisa berhenti menatap nya seperti itu? Itu terlihat sedikit menyeramkan,jangan membuat tamu kita takut." ucap Ayah sambil mengedipkan mata nya padaku,ucapan yang membuatku tersadar dari lamunan ku.

"Dan tutup mulutmu itu,air liurmu menetes." aku menutup mulut dan menatap sadis adikku yang baru saja menghina ku di depan lelaki tampan ini.

Ngomong-ngomong,lelaki tampan ini---maksudku Nash terlihat sedang menahan tawa,dan ia tetap menjulurkan tangannya kepadaku.

How Rude! aku mengacuhkan lelaki yang mengajakku bersalaman.

Cepat-cepat,dan dengan senang hati aku menjabat tangan Nash.

"Hai,aku Darcy. senang bertemu denganmu." Ucapku,ia tersenyum.

"Aku juga senang bisa bertemu denganmu." Ucapnya,ia menarik kembali tangannya dan bisa kurasakan sedikit perasaan kecewa karena ulahnya itu.

Whoah Darcy...

Kau baru saja punya pacar,jangan berpikiran yang macam-macam tentang pria lain.

Tapi aku tidak bisa berbohong,dia lebih hot daripada Drew,bahkan Ello,bahkan Luke.

"Sooo.... Nash akan pergi ke sekolah yang sama denganmu,dan besok sudah menjadi tanggung jawabmu untuk menemani Nash." ucap ibu sambil memberiku tatapan mengingatkan.

Well,mother.

WALAUPUN AKU HARUS MENEMANI NYA SETIAP HARI,AKU PASTI TIDAK AKAN KEBERATAN.

"Okay siap!" ucapku semangat sambil memberi sikap hormat pada ibu,membuat semua tertawa.

"Good. sekarang pergi tidur karena ini sudah jam malam mu." ucap ibu yang langsung ku sambut dengan protesan.

Tapi seperti biasa,protesan ku tidak akan mempengaruhi nya.

"Rasakan itu." ucap Edward sambil menjulurkan lidahnya padaku,aku memelototi adik ku itu.

"Kau juga harus tidur,Ed." ucap ibu sambil mencubit hidung Edward,membuat ia protes dan membuatku tertawa kegirangan.

Edward harus tau bahwa karma itu ada.

"Fine. i will go now. Night everyone." ucapku sambil mengecup pipi ayah dan ibu ku,mengecup pipi adikku setelah memastikan ada sisa air liurku disana (hanya untuk membuat ia marah) dan kemudian tersenyum pada Nash,aku segera berjalan menuju tangga,hendak naik ke atas dan masuk kamar. namun belum sempat aku melangkah lebih jauh,aku mendengar ayah memanggil namaku.

"Dan Darcy,Kamar Nash tepat di depan kamarmu."

Yes!!!!!

Nash beruntung aku tidak memiliki kebiasaan seperti berjalan dalam tidur,karena jika aku memiliki nya,sudah di pastikan aku akan ke kamar nya setiap malam.

*****

Hal pertama yang ku lakukan setelah memasuki kamar adalah......

Menelepon Grace.

Dia harus tau kabar bahagia ini!

Baru dering ke dua,Grace sudah mengangkat telepon ku.

"GRACE!" seruku ketika sambungan tersambung.

Little Fairy: How To Be a GirlWhere stories live. Discover now