Chapter 59

22.7K 1.6K 170
                                    

Tujuh bulan kemudian...

"Kau janji kan akan datang ke acara kelulusan nanti?" Tanyaku pada Luke yang ada di layar laptop ku. Saat ini,aku dan Luke sedang melakukan Skype.

Dan,

Yup!

Tiga hari lagi adalah hari kelulusan! Akhirnya aku bebas dari high school dan menjadi murid kuliah!

"Untuk yang ke-15 kalinya aku mengatakan ini,aku janji akan datang ke acara kelulusan nanti,Darcy." ucapnya,aku tersenyum senang.

"Aku hanya memastikan,Luke! Habisnya kau kan pelupa dan tukang ingkar janji." ucapku sok ngambek,ekspresi Luke yang tadinya nyengir konyol berubah menjadi panik ketika aku mengatakan kalimat itu.

"Cuma satu kali,babe. dan aku tidak bermaksud ingkar janji,aku benar-benar lupa." ucapnya panik. Aku menahan tawa melihat reaksi nya.

Jadi,waktu itu aku dan Luke memiliki janji untuk merayakan satu tahun hubungan kami melalui skype,tapi Luke kelelahan dan ketiduran. aku yang awalnya sebal dan sedikit tidak percaya akhirnya percaya ketika Michael memberiku foto Luke yang tertidur di sofa,dan dia benar-benar kelihatan lelah,jadi aku tidak marah lagi padanya dan menyuruh Michael untuk membiarkan Luke istirahat.

"Aku tau,Luke. aku cuma iseng menggoda mu." ucapku,Luke memutar mata lalu dia tersenyum manis,menunjukkan lesung pipinya.

"Dua hari lagi dan kita akan bertemu." ucapnya,aku tersenyum dan mengangguk setuju.

"Yup! Aku sudah tidak sabar lagi melihat wajah bodohmu." ucapku,Luke memanyunkan bibirnya.

"Tapi kau suka pada wajah bodoh ku ini kan?" Ucapnya dengan nada yang di buat secentil mungkin,aku tertawa kecil mendengarnya. "Nope,aku hanya suka lip ring mu. tanpa lip ring itu,kau tidak akan terlihat setampan ini." ucapku bercanda,Luke melongo mendengarnya,lalu dia memberiku ekspresi yang selalu ia keluarkan ketika ia ngambek.

"Kau mengencani ku jauh sebelum aku memiliki lip ring." ucapnya.

"Kalau begitu waktu itu aku khilaf."

Luke menatapku sembari memasang wajah sedih. "meany." rengeknya,aku tertawa dan memberi dia cium jauh. Luke tertawa dan bergerak seolah dia menangkap ciuman jauh dariku itu.

"Jika setiap kali kau meledekku dan kemudian menciumku,aku tidak akan keberatan jika kau meledekku terus." ucapnya. Tawaku meledak mendengarnya.

"You are so whipped,dude." tawaku,Luke tersenyum lebar,memamerkan lesung pipinya.

"Just for you,Darcy.. just for you." Ucapnya sembari mengedipkan sebelah matanya padaku,aku tertawa geli.

"You suck." ledekku. Dia mengangkat bahu sambil terus tersenyum. "but you love me,hon."

Dan aku hanya tersenyum lebar,karena dia benar.

Luke memang konyol,tapi aku cinta padanya.

***

"Kau peraih nilai tertinggi di sekolah." lapor Grace yang tiba-tiba memasuki ruang makan di rumahku dan duduk di sebelah Nash. Ayah dan ibu tertawa melihat sikapnya.

Aku menatap Grace dengan alis yang terangkat. "good morning too,Grace. mau bergabung dan sarapan bersama kami?" Ucapku menyindir,Grace menjulurkan lidahnya padaku.

"Aku yakin aunty Fairy dan uncle Harry tidak keberatan. mereka kan sayang padaku. ya kan?" Tanya Grace pada ayah dan ibu. kedua orang tua ku tertawa dan mengangguk.

"Tentu saja,Grace." Ucap ibu sambil tertawa geli.

"Told you." Ucap Grace sambil menjulurkan lidah nya padaku,Nash yang duduk di sebelahnya menggeleng pelan.

Little Fairy: How To Be a GirlWhere stories live. Discover now