Chapter 48.

19.2K 1.4K 72
                                    

"Rise and shine,Darcy!" Aku terbangunkan oleh seruan kencang khas ibu,ibu bahkan menarik selimut yang menutupi tubuhku dan juga membuka tirai kamarku sehingga cahaya matahari memasuki ruangan dan bersinar langsung ke wajahku.

"Mum." rengekku sambil menutup mataku yang silau terkena cahaya. "bisakah kau menjadi ibu yang lembut seperti ibu anak-anak lain dan membangunkan anakmu dengan cara yang pantas?" Tambahku. Aku masih memejamkan mata tapi aku berani bertaruh bahwa saat ini ibu pasti memutar matanya.

"Aku ini bukan ibu biasa,D." ucapnya. "Dan lagipula,aku akan membangunkanmu dengan cara yang pantas jika saja kau mudah di bangunkan. Tidurmu itu seperti beruang yang hibernasi,Cappie. Kau susah di bangunkan." ucap ibu lagi,Aku hanya bergumam tak jelas dan menenggelamkan wajahku di atas bantal.

"Oh ayolah,ini hari pertama mu sebagai senior. kau harus semangat!" Ucap ibu lagi,kali ini ia menggoyangkan badanku dengan semangat.

"Aku merasa sedang tidak enak badan,mum. mungkin aku harus istirahat sejenak." jawabku,pura-pura lemas bahkan pura-pura batuk agar lebih meyakinkan,tapi ibu hanya mendengus.

"Nice try,Darcy Capella Styles. but no,you can't skip school." ucapnya dengan nada tegasnya. ugh. tidak ada cara lain selain menuruti ucapan ibu jika dia sudah menggunakan nada bicara seperti itu.

"Fine fine." gumamku. aku bangun dari tidurku,membuka mata dengan malas-malasan ketika aku sudah berada di posisi duduk,dan melihat ibu yang menaruh kedua tangannya di depan dada sambil tersenyum puas.

"Kalau nyawa mu sudah terkumpul,cepat mandi lalu kita sarapan. kau bau sekali." ucap ibu,ia bahkan menutupi hidungnya,membuat aku pura-pura melotot ke arah ibu,tapi ia hanya tertawa dan berjalan keluar kamar.

Setelah ibu keluar kamar dan setelah kesadaranku terkumpul,aku pun memasuki kamar mandi dan mulai untuk mandi. setelah itu,aku pun memakai pakaian yang akan ku pakai hari ini. Hari ini aku memakai skinny jeans hitam ku,crop top berwarna putih,dan rambut pirang ku hanya ku kuncir kuda. setelah itu,aku memakai sepatu converse kesayanganku dan mengambil hoodie milik Luke yang baru saja ku culik ketika kami bersama kemarin dan kemudian aku turun untuk sarapan bersama dengan keluargaku.

Ketika aku turun,aku pikir bahwa saat ini di ruang makan pasti Nash sedang berceloteh dengan Edward seperti biasanya. Namun ternyata dugaanku salah. Nash tidak ada di sini. yang ada hanya ibu,ayah,Edward,dan jangan lupakan Louise plus kakaknya.

Aneh.

Ini masih pukul 06.15 pagi,ngapain juga Nash sudah hilang seperti ini?

"Kemana Nash?" Tanyaku sambil berjalan menghampiri ayah yang tengah meletakkan bacon di atas piringku,aku mencium pipi ayah,mengacak rambut Edward dan kemudian duduk di kursi ku sambil memakan bacon lezat bikinan ayah.

"Dia sudah berangkat duluan,katanya sih mau jemput temannya dulu." ucap ibu sembari memberikan aku susu coklat hangat yang baru di buat,ibu memberikan susu putih untuk Edward dan Louise,juga Ello.

Padahal susu coklat kan lebih enak.

"Padahal aku berniat untuk menjadikan Nash sebagai supir ku." Ucapku,ibu memutar matanya.

"Dia terlalu ganteng untuk di jadikan supir,Darcy." ucap ibu.

Aku hanya memutar mata dan meminum susu coklat kesukaanku.

"Asal jangan di jadikan selingkuhan mu saja." ketika mendengar ucapan yang keluar dari mulut Edward itu,aku pun jadi tersedak susu,untung saja aku tidak menyemburkan minuman itu ke wajah nya.

"What?" Ucapku sambil menatap Edward,ia mengerutkan kening dan kemudian mengangkat bahu.

"Entahlah. kurasa Nash menyukaimu. tapi kau kan sudah bersama Luke,jadi jangan dekati Nash lagi." ucapan Edward benar-benar membuatku bingung.

Little Fairy: How To Be a GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang