Chapter 47

18.4K 1.5K 96
                                    

Keesokan harinya,ketika aku bangun pagi-pagi,aku memutuskan untuk menelepon Luke dan menceritakan semua kejadian kemarin pada Luke.

Dan kurasa,Luke tidak suka mendengar kabar bahwa Ello tinggal di rumahku untuk sementara waktu.

"WHAT? LET ME GET THIS STRAIGHT." Aku mendengarkan dengan sabar seruan Luke yang berada di ujung dunia sana. "Ello menginap dirumahmu? Selama seminggu?" Ucapnya keras-keras lagi. Aku bahkan sampai menjauhkan ponsel ku dari telinga mendengar seruan nya,dan ketika aku tidak mendengar seruan nya lagi,aku kembali mendekatkan ponsel ke telingaku.

"---Jadi sekarang ini,bukan hanya Nash yang menginap di rumahmu,tapi juga Ello? Apakah saat ini rumahmu berubah menjadi kos-kosan khusus pria?" Ucapan Luke mau tak mau membuatku tertawa kecil.

Apalagi ketika aku membayangkan wajahnya yang saat ini pasti sedang manyun dan merengut.

Damn. i miss him already.

"Luke,chill." ucapku akhirnya,aku mendengar dengusan Luke.

"Chill? You want me to chill?" Omelnya. "aku tidak bisa tenang,Darcy. aku sudah cukup mengkhawatirkan kehadiran Nash di rumahmu,dan sekarang aku juga harus bertambah khawatir karena kehadiran Ello." omelnya.

"Aw,apakah kau cemburu,Luke?" Ucapku dengan nada yang kubuat sepolos mungkin. Luke mendengus dan aku bisa membayangkan bahwa saat ini ia pasti memerah.

"Me?jealous?pfft no." ucapannya membuatku memutar mata.

"Tentu saja kau tidak cemburu,Luke. kau hanya kesal karena di rumahku sekarang ini terdapat dua lelaki tampan,dan hot,sementara kau tidak ada di sini untuk menjauhkan ku dari lelaki tampan itu." ucapku. kuputuskan untuk membuat Luke semakin kesal dan terbakar api cemburu.

Habisnya aku suka sekali melihat Luke yang seperti ini. aku jadi semakin tau bahwa ia sangat mencintaiku dan takut bahwa orang lain akan menarikku menjauh darinya.

"Terus berkata seperti itu,nona muda,dan aku akan terbang ke London penerbangan malam ini juga." ucapannya membuat tawaku meledak.

"Kau yakin kau tidak cemburu,hm?" Ucapku meledek,ia mendengus. "Fine! Iya,aku cemburu. puas?" Jawabnya sengit,aku tersenyum.

"Sangat." jawabku. "kenapa kau harus cemburu? Aku tidak melakukan apa-apa dengan mereka kan? Lalu kenapa kau harus cemburu? Apa kau tidak percaya padaku?"

"Seperti yang aku bilang dulu,D. aku percaya padamu,tapi aku tidak percaya pada mereka." Ucapnya. "fuck. kau risih ya padaku karena aku terlalu...protektif..dan...posesif?" Ucapannya membuatku tersenyun dan menggeleng sekaligus,walaupun aku yakin Luke tidak bisa melihat gelengan kepalaku.

"No,Luke. kau tidak membuatku risih. memang benar,kau sangat protektif dan posesif padaku,tapi aku tau kau melakukan itu karena kau sangat mencintaiku dan takut kehilanganku kan?" Aku bisa membayangkan senyuman Luke di sana saat aku mengatakan hal ini.

"Ya,Darcy. aku sangat mencintaimu,aku takut kehilanganmu. aku takut bahwa suatu saat nanti,kau akan tersadar bahwa kau bisa mendapatkan lelaki yang jauh lebih baik dariku,dan kemudian kau akan meninggalkan ku." ucapnya. "i'm insecure,you know? You are beautiful,kind,talented,you are perfect. I'm a six,you're a ten." ucapnya,aku tersenyum lembut mendengar ucapannya.

"Aku tau kalau aku cantik,Luke." ucapku sassy,Luke tertawa kecil. "You are pretty arrogant." ucapnya,aku tertawa.

"But you love me." ucapku.

"Sayangnya kau benar." aku memutar mata mendengar ucapannya.

"Luke. aku mencintaimu,ok? Aku tidak perduli dengan orang lain,yang ku tau,aku hanya mencintaimu,aku hanya inginkanmu dan bukan yang lain." ucapku. "oh and,Luke? You are perfect to me." ucapku.

Little Fairy: How To Be a GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang