Those Sweet Times Chapter 48 Part 3

160 19 1
                                    

Setelah sampai di rumah, Xiang Nuan merasa sangat rileks. Hal pertama yang dilakukannya adalah menginstal ulang Kings of Glory dan bermain sepanjang hari. Namun sepertinya gadis itu terlalu rileks, bahkan saat bermain game ia malah kalah dalam banyak pertandingan daripada menang.

"Maaf, aku akan lebih serius." Xiang Nuan merasa bahwa ia membuat rekan setimnya menjadi kalah.

"Tidak apa-apa." kata Lin Chuyan : "Berikan aku alamat rumahmu."

"Untuk apa?"

"Hadiah Tahun Baru."

Lin Chuyan menyadari bahwa Zheng Dongkai, yang duduk tepat di sebelahnya, meliriknya setelah ia mengatakan hadiah Tahun Baru.

Zheng Dongkai sedang berkunjung ke rumah pemuda itu. Ia lalu bertanya pada Lin Chuyan : "Chuyan, mengapa kau tidak memberiku hadiah Tahun Baru?"

Lin Chuyan mengangkat alisnya dan menatap tepat ke arah pemuda itu : "Apa kau membutuhkannya?"

Zheng Dongkai bisa membaca jawabannya di mata Lin Chuyan dan menggelengkan kepalanya : "Tidak, tidak, tidak. Aku tidak membutuhkannya."

......

Xiang Nuan merasa bahwa Lin Chuyan suka sekali memberikan hadiah tapi ia belum pernah memberikan hadiah kepada pemuda itu. Tapi apa yang harus ia berikan pada pemuda itu? Skin dalam game? Rasanya itu kurang tepat, itu akan menjadi terlalu murah.

Apa yang disukai Lin Chuyan?

Xiang Nuan merenung. Satu-satunya hal yang ia yakin hanyalah-- --bahwa Lin Chuyan suka minum teh.

Bahkan ketika mereka berada di kafe kopi, pemuda itu jarang minum kopi, tapi selalu saja teh.

Xiang Nuan pergi ke kabinet di mana ayahnya menyimpan semua jenis tehnya. Gadis itu menemukan sebuah kaleng teh yang dikemas dengan sangat cantik. "Ayah, izinkan aku meminjam sekaleng teh ini."

Xiang Daying sedang memangkas pohon kumquat. Pria itu mendongak dan bertanya pada putrinya dengan bingung : "Untuk apa? Kau mau minum teh?"

"Tidak, aku mau memberikannya sebagai hadiah."

"Jangan berikan yang itu sebagai hadiah, itu bukan teh yang bagus." Xiang Daying berdiri, meletakkan gunting tanamannya, mencuci tangan, dan mendekat untuk mengambil kaleng teh lain dari kabinet : "Yang satu ini dari muridku. Ini adalah teh putih yang diproduksi oleh keluarganya. Kau tidak bisa membelinya di pasar. Apa kau akan memberikannya pada dosenmu?"

"Yah." Xiang Nuan ragu-ragu sesaat dan menatap sekilas kaleng itu : "Kemasannya tidak tampak bagus."

"Kau sudah besar sekarang, jangan selalu menilai sesuatu dari luarnya saja." Xiang Daying menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan putrinya sebuah pelajaran. Dalam waktu singkat, pria itu menemukan kaleng lain dan membagi teh tersebut menjadi dua bagian : "Aku akan menyimpan teh ini sebagian, tak bisa memberi dosenmu semua teh ini, ya."

Xiang Nuan pergi keluar ke toko teh untuk membeli sebuah kaleng teh tanpa hiasan apapun. Saat pulang ke rumah, gadis itu menggunakan stiker untuk memperindah tampilan kaleng teh itu. Kaleng berwarna biru muda itu sekarang didekorasi dengan beberapa butiran salju putih, sebagian besar dan sebagian kecil. Di atas tutupnya, ada butiran salju di tengahnya.

Kaleng itu tampak begitu menyejukkan.

Sehari setelah ia mengirimkan teh itu pada Lin Chuyan, gadis itu juga menerima hadiah dari pemuda itu.

Itu adalah sebuah kotak karton yang besar, lebih besar daripada kulkas. Xiang Nuan merasa sangat heran saat ia menandatangani tanda terima.

Apa sih itu? Apa dia mengirimkan toilet portabel? Apa itu benar-benar penting?

Paket yang besarnya luar biasa itu bahkan menarik perhatian kedua orangtuanya, yang datang untuk melihat.

Xiang Daying membuka kotak itu dengan gunting. Saat ibu gadis itu melihat apa yang ada di dalam kotak, wanita itu bingung dan bertanya pada Xiang Nuan : "Apa ini ikan?"

Xiang Nuan tertawa : "Ini adalah Kun."

Kun milik Zhuang Zhou.

Kun adalah alasan awal gadis itu untuk berkompetisi dalam kompetisi Esports kampus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kun adalah alasan awal gadis itu untuk berkompetisi dalam kompetisi Esports kampus. Gadis itu hampir melupakannya tapi siapa yang tahu kalau Lin Chuyan masih tetap mengingatnya.

Xiang Nuan menarik Kun yang besar sekali itu ke dalam kamarnya dan duduk di atasnya sambil menelepon Lin Chuyan.

"Halo, Lin Chuyan, aku mendapatkan hadiahnya. Terimakasih. Aku...... sangat menyukainya."

Lin Chuyan: "En. Kau bisa memberinya nama."

"Oh, kalau begitu aku akan memanggilnya Chuyan, haha."

"Itu bagus. Saat kau bermain Zhuang Zhou nanti, kau akan mengendarai Chuyan menuju pertarungan."

Xiang Nuan: "......"

Lin Chuyan tertawa : "Kau pasti punya pikiran kotor."

Xiang Nuan berpikir bahwa ia pasti tadi sudah gila saat ia sempat merasa tersentuh oleh sikap baik pemuda itu sebelumnya.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

di atas itu Kun dan Zhuang Zhou

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now