Those Sweet Times Chapter 18 Part 3

295 44 6
                                    


Dua minggu berikutnya adalah minggu ujian tengah semester, jadi Klub Esports menggabungkan meeting pada dua minggu tersebut menjadi satu kali meeting saja.

Xiang Nuan tidak yakin apakah akan mudah bagi Lin Chuyan untuk datang ke meeting tersebut karena kampus utama cukup jauh dari sana. Gadis itu menyebutkan sambil lalu tentang meeting dan tanpa terduga, Lin Chuyan setuju untuk datang.

Gadis itu merasa bahwa pemuda ini begitu mudah untuk diajak bicara.

"Kau tidak harus datang." Xiang Nuan mengingatkannya. "Tidak apa-apa kok kalau kau tidak bisa menunjukkan dirimu."

"En, lagipula aku tidak punya apapun yang harus dilakukan."

Suara Lin Chuyan biasanya selalu memiliki sedikit nada malas di dalamnya, seperti seorang remaja pengangguran.

Sekarang, rasanya seperti seolah-olah ia memang seorang remaja pengangguran.

Xiang Nuan menanyainya : "Tidakkah kau harus belajar?"

"Tidak."

Gadis itu lalu menanyakan pertanyaan yang selalu ingin ditanyakannya : "Lin Chuyan, kalau kau tidak suka belajar, mengapa kau memilih Fisika sebagai mayormu?" Fisika kan benar-benar mata pelajaran yang sulit. QAQ

"Karena itu mudah." jawab Lin Chuyan.

Oh, oh, oh......... Xiang Nuan menyesal karena ia telah memberikan satu kesempatan lagi bagi pemuda itu untuk pamer.

-- --

Meeting malam itu dimulai pada pukul 7 tepat. Xiang Nuan, seperti biasa, tiba lebih awal. Hari itu berangin dan lebih dingin, gadis itu tampak rapi dan energetik, memakai sweater berwarna pink muda dan rambutnya diikat dengan bentuk ekor kuda sehingga angin takkan mengacaukan rambutnya.

Kulitnya cantik dan halus. Warna sweater itu menyesuaikan warna nada kulitnya, membuatnya tampak begitu cantik. Gadis itu terus memandang ke arah pintu masuk dari waktu ke waktu sambil menyangga dagunya dengan tangannya sementara sikunya diletakkan pada buku catatan bercover pink dan sambil setengah mendengarkan pembicaraan anggota lainnya.

Ketika Lin Chuyan muncul di pintu, mata mereka bertatapan.

Xiang Nuan tersenyum, membuat matanya berkilau indah seperti seolah-olah ada bintang yang berkelip di sana. Sudut mulut gadis itu melengkung naik, melembutkan kontur wajahnya yang menyerupai bunga lotus pink pucat yang mekar perlahan.

Seorang pemuda cerewet yang duduk di sebelah gadis itu tak bisa melepaskan matanya dari si gadis.

Lin Chuyan juga balas tersenyum ke arah gadis itu.

Pemuda itu mengenakan jaket windbreaker pendek berwarna biru navy. Windbreaker itu dibuat dengan sangat baik, menunjukkan tubuhnya yang sempurna.

Kemunculannya di pintu menarik perhatian banyak orang di ruangan itu. Xiang Nuan berpikir sendirian, apakah ini yang dimaksud dengan pesona kehadiran seseorang? Sungguh menarik........

Lin Chuyan berjalan ke arah si gadis, tapi di sana tak ada bangku kosong di dekat si gadis. Pemuda itu menepuk bahu si pemuda cerewet yang duduk di sebelah si gadis dengan wajah sungguh-sungguh : "Teman, ada seseorang yang mencarimu di luar sana."

"Siapa itu?" Pemuda cerewet itu dengan enggan berdiri.

"Aku tidak yakin, tapi itu seorang gadis."

Pemuda itu bergegas berdiri dan pergi setelah ia mendengar bahwa yang mencarinya itu adalah seorang gadis.

Lin Chuyan menarik kursi itu untuk duduk di sebelah Xiang Nuan. Ia lalu bersandar, tampak cukup nyaman, seolah ia sedang menikmati tur dalam meeting ini.

Xiang Nuan menanyainya : "Lin Chuyan, dari universitas mana kau berasal?"

"Universitas Nanshan, mengapa?"

"Tidak. Kau bukan berasal dari sana. Kau berasal dari Akademi Drama Pusat." Gadis itu bercanda dan tertawa pada lawakannya sendiri.

Lin Chuyan tidak berpikir bahwa lawakan gadis itu lucu, tapi ketika ia melihat Xiang Nuan tertawa, pemuda itu mulai tertawa juga.

Shen Zemu masuk tepat pada saat itu dan melihat keduanya tertawa seperti dua orang sinting yang bermain-main.

Pemuda itu berpikir : Benar-benar deh, anak muda zaman sekarang.........


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Sampai sini dulu yaa. sampai jumpa minggu depan... bye~

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now