Those Sweet Times Chapter 3 Part 2

441 52 15
                                    

Ketika pemuda itu sedang menyesali nasibnya, ada seseorang yang berteriak di lorong asrama, "Kami kekurangan satu orang untuk main Mahjong. Ada yang tertarik?"

Lin Chuyan bergegas membuka pintu dan berteriak ke lorong, "Aku ikut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lin Chuyan bergegas membuka pintu dan berteriak ke lorong, "Aku ikut."

"Lin Chuyan?"

"Ya, ini aku."

"Pergi sana!!!"

"........"

Lin Chuyan semakin bertambah sedih.

Tahun lalu, ia bermain Mahjong dengan sangat baik dan memperoleh banyak uang untuk dihabiskan hanya dari bermain mahjong. Tapi, semester ini...... semua pemain Mahjong di universitas memboikotnya. Bahkan mereka yang suka main kartu juga mengenakan larangan main secara diam-diam padanya.

Zheng Dongkai : "Chuyan, mungkin kau harus menemukan pekerjaan sambilan."

"Mengapa bukan kau saja yang mencari pekerjaan sambilan?"

"Karena orang tuaku belum memotong uang sakuku untuk melatih kemampuan bertahan hidupku sendiri. Hahahahaha.." Zheng Dongkai mulai bersorak. Meskipun mereka adalah teman baik, Zheng Dongkai selalu memprotes fakta bahwa Lin Chuyan selalu mampu menarik perhatian para gadis hanya dengan tampangnya saja sementara ia harus mencoba berbagai cara lain dan meskipun begitu, ia tetap saja masih single.

Maomaoqiu dan Dayu sepertinya berpikiran sama dan ikut tertawa.

Ketiga pemuda itu tertawa bersama.

Lin Chuyan menarik keluar sebuah gunting dari wadah pulpennya dan bertanya pada mereka, "Apa guntingku terlihat bagus?"

"Apa maksudmu......"

"Kalian semua, kupaskan udang karangnya untukku."

"Haha, bagaimana kalau kami tidak mau?"

"Tunggu sampai kalian semua tertidur, akan kupotong penis kalian."

"Apa-apaan. Kau pikir kami percaya padamu, hahahaha!"

"Ah."

Lin Chuyan memiliki penampilan yang sangat elok dan elegan. Kulit pucatnya bahkan tampak lebih pucat di bawah cahaya putih di ruangan itu. Kontras yang kuat antara cahaya dan bayangan di wajahnya, dengan sepasang mata gelap yang berkilauan, membuatnya tampak agak berbeda....... tampak sedikit jahat.

Ia menyeringai, terlihat semakin jahat.

Semua teman sekamarnya berhenti tertawa! Meskipun mereka semua tidak mempercayainya....... bagaimana jika ia benar-benar serius!

Mereka semua memikirkan hal yang sama dan mulai mengupaskan udang karang untuk pemuda itu.

Pada akhirnya, Lin Chuyan berkata dengan tidak percaya saat ia menikmati udang karangnya, "Kalian bahkan mempercayai itu? Bodoh."

Teman sekamarnya : Bajingan!

Lin Chuyan menyadari layar ponselnya menyala saat ia sedang makan. Ini Nuannuan telah mengiriminya sebuah pesan baru.

Ini Nuannuan : Bisakah kau memberitahuku?

Chuyan : ?

Ini Nuannuan : Mengapa kau membuat semua status itu? Aku benar-benar ingin tahu.

Chuyan : Kau bilang dulu, 'Dewa Chu yang kuat, aku menyerah.'

Ini Nuannuan : Dewa Chu yang kuat, aku menyerah.

Chuyan : Kau seharusnya lebih menghormati dirimu sendiri.

Ini Nuannuan : Sudah beritahu saja aku, cepat.

Chuyan : Aku mempostingnya supaya orangtuaku melihatnya.

Sebuah bola lampu mendadak menyala di otak Xiang Nuan.

Ini Nuannuan : Astaga, kau sangat tak tahu malu! Kau ingin meningkatkan uang saku dari orang tuamu dengan berpura-pura miskin, iya kan? Trik kotor!"

Chuyan : Aku tidak diberi uang saku, kok.

Ini Nuannuan : Haha, kau pembohong! Aku tidak menyukaimu!

Chuyan : Sungguh.

Ini Nuannuan : Teruskan saja ceritamu. Sebenarnya, kau seorang aktor yang hebat. Ini adalah pertama kalinya aku melihat seseorang yang mampu berpura-pura sebegitu tak tahu malunya dengan sangat baik. Aku terkesan.

Chuyan : ........

Xiang Nuan merasa meskipun Chuyan tak tahu malu, tapi pemuda itu cukup pintar juga.

Berpura-pura miskin untuk meningkatkan uang saku tampaknya trik yang layak untuk dilakukan.

Gadis itu juga ingin mencobanya dan melihat apakah itu bekerja dengan baik.

Ia lalu mengambil foto dari status Chuyan yang menurutnya yang terbaik diantara semuanya. Setelah pertimbangan yang hati-hati, gadis itu memutuskan untuk meng-copy kutipannya juga.

Tsk, tsk, tsk, ia benar-benar licik.

Gadis itu terlalu bersemangat sehingga lupa untuk memasang pengaturan siapa saja yang bisa melihat statusnya itu dan akhirnya semua temannya bisa melihatnya.

Saat itu sudah pukul 11 tengah malam, Shen Zemu baru saja menyelesaikan PR nya hari ini. Pemuda itu mengangkat kepalanya dari meja, salah satu tangannya menggenggam segelas air dan satu lagi sedang menjelajahi ponselnya, lalu ia tak sengaja melihat Status Xiang Nuan.

Lapar, aku ingin mencurinya dari mereka. (Beserta foto beberapa kucing liar yang sedang memakan sosis panggang)

Pu-- --

Shen Zemu dengan ceroboh menyemburkan air ke atas PR-nya.

Gadis itu...... Shen Zemu perlahan-lahan berusaha mengingat penampilan Xiang Nuan. Ia tampak cukup anggun, tapi ternyata sebenarnya ia orang aneh.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now