Those Sweet Times Chapter 2 Part 2

455 46 8
                                    

Shen Zemu, sambil membawa nampan, perlahan berjalan menjauh dengan kakinya yang panjang, mencari meja untuk mereka. Waiwai mengikutinya dan bertanya tak yakin, "Apakah 'anak SD' itu cara baru untuk memulai pembicaraan?"

"Bukan."

"Yeah, Xiang Nuan adalah seorang bidadari, mana mungkin ia menjadi anak SD." gumam Waiwai, lalu ia teringat sesuatu. Pemuda itu lalu menyentuh siku Shen Zemu sambil tersenyum, "Kudengar Xiang Nuan juga memainkan Kings of Glory. Bagaimana dengan itu? Apa kau tertarik untuk membantunya?"

"Kalau setiap anggota klub kita membutuhkan bantuanku, maka aku pasti sudah mati karena kelelahan bertahun-tahun yang lalu."

"Dia berbeda. Dia cantik."

"Terus?" Shen Zemu mengangkat alisnya dengan acuh tak acuh.

Waiwai mendadak menyadari bahwa Shen Zemu selalu dikejar-kejar oleh para gadis cantik. Dan karena itu, berwajah elok saja tidak bisa menjadi alasan bagus bagi Shen Zemu untuk mengajari seorang gadis bagaimana cara untuk bermain game........

Waiwai merasa sedih atas fakta bahwa Shen Zemu selalu dikelilingi oleh gadis-gadis cantik sementara dirinya hanya sendirian. Pemuda itu menggoda Shen Zemu dengan sarkastis, "Begitu banyak gadis cantik yang mengejarmu, tapi mengapa aku belum pernah melihatmu jatuh cinta? Aku tahu, kau pasti gay, iya kan? Ha! Hahaha!"

Shen Zemu mengangkat sudut matanya dan menatap ke arah Waiwai.

Jantung Waiwai berdebar sedikit. "Kau...... tidak tertarik padaku, kan?"

"Bahkan jika aku benar seorang gay, aku tetap akan pilih-pilih. Aku tak bisa benar-benar jatuh cinta pada orang sepertimu."

Waiwai merasa bahwa ia sudah dihina dengan sangat keterlaluan. Pemuda itu terdiam dan dengan marah menatap punggung Shen Zemu selagi ia berjalan menjauh, "Hei! Kita tidak bisa berteman lagi!"

Mereka kembali menjadi teman di malam harinya.

Ketika Xiang Nuan log in ke game-nya malam itu, ia menemukan banyak teman-teman WeChatnya mengundangnya untuk bermain game.

Gadis itu terkejut tapi senang.

Xiang Nuan lalu memberitahu Min Lili, "Mungkin mereka semua menemukan bakat hebat terpendamku dibalik tampilan newbie-ku? Mereka semua memiliki pemikiran yang bagus."

Min Lili merasa terhibur melihat tingkahnya, "Tolong berkacalah di depan cermin. Mereka semua mendekatimu karena wajah elokmu. Mereka hanya memiliki tujuan yang sederhana. Pasti begitu."

Xiang Nuan masih merasa bahwa tidak semua orang berpikiran sedangkal itu.

Selagi gadis itu merenungkannya, ia mendapat undangan lain untuk membentuk tim.

Itu dari presiden Waiwai. Gadis itu cepat-cepat menerimanya.

Setelah ia berada di dalam tim, gadis itu menyadari bahwa Shen Zemu juga berada dalam tim yang sama. Saat menatap id pemuda itu, si gadis menghela napas pelan, jantungnya berdetak semakin cepat.

Kemudian gadis itu kembali merasa malu ketika teringat apa yang terjadi saat makan siang tadi.

Shen Zemu tidak mengatakan apapun, seakan-akan tidak mengenalnya lagi.

Performa Xiang Nuan malam itu tak jauh berbeda dengan malam sebelumnya. Gadis itu terus berada dalam kondisi sekarat atau sedang menuju kematian. Min Lili melirik layar ponsel Xiang Nuan dari waktu ke waktu selagi ia belajar. Setelah beberapa saat, Min Lili bertanya, "Nuannuan, mengapa kau tidak menyalakan sistem pencahayaan layar di ponselmu?"

Xiang Nuan menjelaskan, "Layarnya gelap karena aku terbunuh. Layar akan kembali menyala setelah aku dibangkitkan kembali."

Min Lili : "Oh begitu. Aku bahkan belum melihat layar itu menyala sejak tadi."

"Gah, apa kau bahkan tahu cara untuk memulai pembicaraan?" Xiang Nuan merasa malu dan mendorong kepala Min Lili menjauh.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now