26. RIGEL MENJADI LEBIH BAIK

70K 7.2K 161
                                    

"Sakit rasanya berusaha menjadi bintang untuk orang yang membenci malam"
-Starla Amodra.

Pagi-pagi sekali Starla sudah duduk manis didalam kelas dengan seragam yang dilapisi sweater rajut berwarna hitam guna menutup luka sayatan ditangannya. Semalam setelah diantar Rigel pulang, Starla sama sekali tidak mengobati lukanya. Gadis itu mencoba menikmati segala rasa sakitnya. Untungnya semalam Marsenda dan Marina tidak dirumah karena sedang sibuk mencari rupiah.

Brak.

Starla berjingkrak kaget mendengar pintu kelas yang dibuka kasar, dan lebih terkejut-nya lagi itu adalah ulah Rigel. Mau apa cowok itu berkunjung ke kelasnya? Tumben sekali. Bisa Starla tebak, pasti cowok itu tengah mencari Aksara.

"Aksara belum berangkat," Ucap Starla.

Rigel menatap Starla dengan mengangkat salah satu alisnya. "Nggak nanya!" Kemudian berjalan mendekati bangku Starla dan tanpa ijin duduk di kursi sebelah gadis itu.

Starla menatap Rigel dengan heran dan penuh selidik. "Ngapain lo?" Tanyanya.

Di kelas itu hanya ada Starla dan Rigel karena yang lainnya belum berangkat.

Bukannya menjawab, Rigel malah sibuk mengobrak-abrik isinya tasnya sendiri kemudian mengeluarkan beberapa obat-obatan mulai dari kapas, obat merah, rivanol, dan plester.

"Lo jadi apoteker?" Tanya Starla dengan bingung.

"Buka sweater-nya!" Titah Rigel.

"Hah! Apa-apaan lo!" Sentak Starla.

"Ck, gue mau obatin luka lo!" Jelas Rigel dengan menyentil kening gadis itu.

"Lebay banget sih pacar gue ini, luka kayak gini doang pake diobatin segala. Khawatir ya? Takut gue kesakitan ya? Ih lo sosweet banget ternyata," Ledek Starla.

"Bacot!" Rigel langsung menarik tangan Starla tapi gadis itu menahannya.

"Nggak usah diobatin, gue gapapa kok."

"Nggak usah sok kuat!" Rigel tau persis luka itu rasanya sakit sekali karena dirinya pernah merasakannya bahkan sudah berkali-kali.

"Gel, jangan diobatin. Biarin gue nikmati kesakitan ini jiakh." Gurau Starla.

"Diem! Gue lagi berusaha menghargai perjuangan lo dan membalas kebaikan lo karena udah nyelametin Arana. Thank you," Ucap Rigel tajam, kemudian kembali menarik tangan Starla.

Kali ini Starla hanya diam dan pasrah, entah harus senang atau kecewa. Rigel menyingkap lengan sweater Starla dan terlihatlah luka sayatan yang berbentuk huruf R I G E L yang memang sengaja dibuat oleh Starla. Oh sekali cewek ini.

Rigel terkejut melihat luka itu, kemarin ia tidak bisa melihat luka itu dengan jelas karena terhalang darah tapi kali ini luka itu terlihat nyata seakan menyebut namanya. Dengan telaten Rigel memasangkan beberapa plester di luka itu dengan rapi.

"Lo cuma bisa balas kebaikan gue aja ya? Nggak bisa balas perasaan gue juga gitu?" Tanya Starla dengan menatap kosong lurus kedepan.

"Selesai!" Ucap Rigel dengan memandang tangan Starla yang menghabiskan lima plester.

"Thank you, jarang-jarang lo baik ke gue." Sahut Starla yang enggan menatap Rigel.

"Gimana orang tua lo kemarin liat lo kayak gini?" Tanya Rigel.

ALTARIGELOnde as histórias ganham vida. Descobre agora