37. DIHUKUM BARENG

71.4K 7.8K 876
                                    

"Aku ingin kamu tapi aku lebih ingin bahagia. Dan sialnya, kamu adalah bahagiaku"
-Starla Amodra

"Kenapa kemarin kamu bolos, Galaxia Starla Amodra?" Tanya Bu Asmara dengan penuh penekanan.

Masih pagi sekali tapi Starla sudah harus mendekam di ruang Bimbingan Konseling, hidupnya memang penuh kesialan dan kemalangan.

"Iya Bu," Jawab Starla yang terdengar lemas.

"Saya tanya kenapa! Bukan iya atau tidak!" Sahut Bu Asmara.

Starla menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian menghembuskannya secara perlahan, "Kemarin saya nggak enak badan Bu, makanya bolos."

"Kalau sakit kenapa harus bolos? Harusnya kamu minta izin terlebih dahulu, Starla!" Sahut Bu Asmara. "Untung kemarin saya mergokin kamu!" Lanjutnya.

"Saya minta maaf," Ucap Starla yang enggan memperpanjang masalah ini.

"Minta maaf terus diulangi lagi, buat apa? Starla! Kamu nggak capek keluar masuk ruang BK? Saya aja capek lihat kamu! Kamu itu sudah kelas dua belas, sebentar lagi lulus! Dari kelas sepuluh nggak pernah ada perubahan, selalu bikin masalah. Skor kamu itu sebenarnya sudah melewati seribu, harusnya kamu sudah di keluarin dari sekolah sejak setahun yang lalu!" Cerocos Bu Asmara.

"Setiap kali saya panggil orang tua kamu, mereka nggak pernah datang! Yang datang malah segepok uang buat dana sekolah, untung di sela-sela kesibukannya mereka masih peduli sama sekolah kamu. Kamu harus bersyukur memiliki orang tua seperti mereka, tanpa mereka kamu sudah dikeluarkan dari sekolah ini!" Lanjutnya.

Telinga Starla sudah benar-benar panas mendengar ini semua. Orang tuanya memang pandai sekali bersandiwara didepan umum untuk mencari nama baik, seakan keluarganya begitu harmonis saling peduli satu sama lain. Nyatanya, sama sekali tidak!

"To the point aja Bu, hukuman saya apa?" Tanya Starla yang tak sabar ingin keluar dari ruang keramat ini.

Bu Asmara tampak berfikir dengan mengetuk jari telunjuknya ke dagu, "Hormat dibawah tiang bendera sampai jam istirahat pertama! Ibu tahu kamu pasti bosan kalau dihukum lari muterin lapangan," Finalnya.

Tanpa mengatakan apapun, Starla langsung keluar dari ruang BK begitu saja untuk menjalankan hukumannya. Sempat terlintas di benaknya untuk kabur, tapi ia tidak ingin menambah masalah lagi dan berurusan dengan Bu Asmara lebih lama. Lebih baik pasrah dan menjalankan hukumannya, dengan begitu semua masalahnya akan selesai.

***

Rigel berjalan dengan santainya di koridor yang sudah sangat sepi karena kegiatan belajar mengajar sudah dimulai. Untuk kesekian kalinya, cowok itu lagi-lagi terlambat dikarenakan bangun kesiangan, efek alkohol yang semalam ia minum. Untung Rossa tadi membangunkannya walaupun terlambat. Jika tidak, mungkin sampai sekarang ia masih terlelap menyelami alam bawah sadarnya.

"BERHENTI KAMU!"

Teriakan nyaring itu berhasil membuat langkah Rigel terhenti seketika, berkali-kali cowok itu mengumpat di dalam hati. Dengan terpaksa, Rigel memutar tubuhnya. Dan terlihatlah, Bu Asmara yang tengah menatapnya garang dengan berkacak pinggang.

"Kenapa kamu telat lagi! Telat terus! Hobi atau bagaimana?" Ucap Bu Asmara dengan intonasi yang tinggi.

"Bangun kesiangan Bu," Jawab Rigel dengan santainya.

ALTARIGELWhere stories live. Discover now