44. KUNCI JAWABAN

55.8K 6.6K 1.3K
                                    

"Aku benci diriku yang tak bisa membuatmu menyukaiku"
-Starla Amodra

Waktu masih menunjukkan pukul 06:25 WIB, namun Rigel dan Starla sudah berjalan menyusuri koridor yang masih tampak begitu sepi. Rigel sengaja menjemput Starla pagi-pagi sekali karena memiliki alasan tertentu.

"Gue duluan," Ucap Starla yang hendak berbelok ke koridor kelas 12 jurusan IPS.

"Tunggu!" Cegah Rigel dengan menahan lengan Starla.

"Kenapa?" Tanya Starla.

"Gue anter sampai kelas," Jawab Rigel datar dengan melepaskan tangannya dari lengan Starla.

Sepertinya ini mulai menjadi rutinitas baru Rigel. Menjemput Starla dan mengantarkan gadis itu sampai depan kelasnya, kemudian mengantarkannya pulang.

Starla tersenyum dan mengangguk. Mereka berdua kembali berjalan beriringan.

"Hari ini lo jadi ulangan?" Tanya Rigel sesampainya di ambang pintu kelas Starla.

"Jadi dong, kenapa?" Sahut Starla.

"Jam ke berapa?" Tanya Rigel lagi.

"Habis istirahat pertama," Jawab Starla.

Rigel mengangguk singkat, kemudian menggenggam tangan Starla untuk membawa gadis itu masuk ke dalam kelas. Dan menyuruh Starla duduk di bangku gadis itu.

"Kenapa?" Tanya Starla bingung.

Bukannya menjawab, Rigel malah sibuk membongkar tas hitamnya. Lalu mengeluarkan sebuah kertas yang sudah dipenuhi tulisan.

"Buat lo!" Ucap Rigel dengan menyerahkan kertas itu kepada Starla.

Starla lagi-lagi dibuat bingung, "Apa?" Ucapnya dengan ragu menerima kertas itu.

"Soal ulangan nanti, lengkap sama kunci jawabannya." Jawab Rigel.

Asal kalian tahu, tadi malam Rigel ke markas hanya untuk mengumpulkan anggota Cranioxx yang satu jurusan dengan Starla kecuali yang sekelas dengan gadis itu. Kemudian ia menginterogasi satu persatu anggotanya untuk membocorkan soal ulangan bagi mereka yang sudah ulangan beserta jawabannya. Dan? Rigel dengan rajinnya mencatat soal-soal itu beserta jawabannya.

Rigel juga tak paham dengan dirinya sendiri, mengapa ia melakukannya untuk Starla? Harusnya ia tidak peduli, tapi ia tak bisa membiarkan Starla mendapatkan nilai rendah. Rigel tak mau Starla sakit karena memaksakan otaknya yang dibawah rata-rata untuk belajar mati-matian. Dan yang paling penting, Rigel kasihan jika Starla akan dimarahi dan mendapat kekerasan fisik dari Papanya sendiri. Ya, Rigel hanya membantu gadis menyedihkan seperti Starla. Tidak salah kan?

Sementara Starla masih terkejut di tempatnya, ia mengamati kertas itu. "Lo dapet darimana?"

"Lo nggak perlu tahu, mending sekarang lo hapalin mumpung masih ada waktu!" Ucap Rigel.

"Kenapa lo nglakuin ini?" Tanya Starla yang masih tak percaya.

Otak Rigel ingin mengatakan, karena gue kasihan sama cewek bodoh kayak lo! Tapi hatinya berkata beda, dan sialnya mulutnya malah mengikuti isi hatinya. "I don't want you to get dizzy just thinking about your test and I want you to get a perfect score,"

ALTARIGELWhere stories live. Discover now