88. HADIAH BUAT STARLA

50K 4.9K 929
                                    

"You are the best part of my life,"
-Altarigel

Setelah melewati hari-hari yang sulit dan malam-malam yang berat, akhirnya Rigel memilih ikhlas. Koreksi lebih tepatnya terpaksa ikhlas. Cowok itu sudah lebih baik sekarang, walaupun senyuman dan tawanya tak selebar dulu. Rigel tak memiliki kesibukan untuk saat ini, tinggal menunggu jadwal kuliahnya di kota Kincir Angin. Ya, Rigel memilih menempuh perguruan tinggi di Belanda lebih tepatnya University of Amsterdam. Cowok itu mengambil jurusan kedokteran.

Awalnya cowok itu sama sekali tak berminat untuk mengambil jurusan tersebut, ia lebih prefer ke jurusan hukum, manajemen atau teknik. Tapi katanya dengan menjadi dokter, ia bisa membantu menyelematkan orang-orang baik seperti Starla. Rupanya Starla masih mengambil peran di hidup Rigel.

Walaupun tak memiliki kesibukan tapi Rigel tetap menyibukkan dirinya di depan macbook sambil jarinya menari diatas keyboard menyusun kata demi kata hingga membentuk sebuah hadiah untuk Starla. Sudah hampir seminggu Rigel menyibukkan dirinya seperti ini, nonstop mengetik didepan macbook siang dan malam bahkan mengorbankan waktu tidurnya kadang juga sampai tak sempat makan.

"Mas turun, makan dulu!" Teriak Rossa dari luar kamarnya.

Nah kan, kalau Rossa tidak mengingatkannya maka Rigel lupa dengan kegiatan makan.

"Nanti!" Balas Rigel.

"Sekarang, nggak ada nanti-nanti!" Sahut Rossa.

Akhirnya Rigel bangkit dari duduknya, cowok itu menutup macbooknya dan hendak menaruhnya diatas meja belajar tapi karena terburu-buru ia tak sengaja menyenggol buku yang cukup tebal.

Bruk!

"Duh," Rigel membungkuk untuk mengambil buku itu. "The fault in our stars?" Rigel membaca judul buku tersebut.

Seketika Rigel mengingat sesuatu, cowok itu langsung membuka buku tersebut. Ditengah halaman buku itu dilubangi untuk ditaruh sebuah cincin, kemudian diatas lubangnya terdapat sebuah pertanyaan yang ditulis menggunakan tinta berwarna merah dengan dua kata marry me?, Sementara dibawahnya terdapat beberapa kalimat dari buku itu yang relate dengan perasaan Rigel yang diberi stabilo berwarna kuning.

Rigel menghela napasnya, dadanya terasa sesak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rigel menghela napasnya, dadanya terasa sesak. Lagi-lagi ia tidak bisa merealisasikan rencananya. Jadi sebenarnya Rigel sudah menyiapkan buku itu bersama dengan rencananya untuk menembak Starla, iya sudah seserius itu Rigel. Dan niatnya, Rigel akan memberikan buku itu ketika mereka sudah selesai menempuh perguruan tinggi. Dimana usia mereka sudah matang, tumbuh menjadi versi yang lebih baik dan tentunya dalam keadaan sudah siap menjalin hubungan yang lebih serius.

"Gue nggak yakin ada yang pantes nerima buku ini selain lo," Gumam Rigel sembari menyimpan buku itu kembali. Tapi matanya tak sengaja melihat benda berbentuk kotak bening yang didalamnya terdapat hansaplast berkarakter hello kitty, pemberian Starla dulu di UKS ketika Rigel berkelahi.

ALTARIGELWhere stories live. Discover now