9. STREET FOOD

64.2K 6.9K 634
                                    

"Maaf hati, Lagi-lagi kamu jatuh pada orang yang salah"
-Starla Amodra.

Malam ini, anggota Cranioxx menghabiskan waktunya di markas utama. Cranioxx itu nyaris tak punya musuh, karena geng motor lainnya sangat segan dan menghormati Cranioxx. Hanya orang-orang yang tidak sayang nyawa yang berani berurusan dengan Cranioxx terutama Rigel.

Malam ini sepertinya Rigel sedang ingin menghajar orang karena cowok itu sudah lama tidak berkelahi dan itu membuat hidupnya terasa hambar. Buktinya Rigel kali ini hanya memakai boxer dan bertelanjang dada kemudian tangannya sudah memakai sarung tinju alias fight gloves, berdiri gagah di ring tinju untuk menghabisi samsak bayarannya. Ya, Rigel selalu menyewa orang untuk menjadi samsaknya guna melampiaskan hasratnya dalam berkelahi.

Tinju dan boxing adalah cabang olahraga favorite Rigel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tinju dan boxing adalah cabang olahraga favorite Rigel.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Rigel meninju lima orang bayarannya secara bertubi-tubi. Berkelahi dengan satu orang saja tidak ada apa-apanya bagi Rigel karena tenaga cowok itu sebanding dengan sepuluh orang sekaligus. Sebab itulah Rigel membayar lima orang sekaligus untuk menjadi samsaknya.

Rigel masih sibuk memberi pukulan, sementara anggota Cranioxx yang lain menonton dari bawah ring.

"Gila! Dia manusia apa raksasa sih!" Gumam Zidan.

"Dulu nyokapnya ngidam apa sih?" Gumam Daniel.

"Ngidam roti sobek kali, lo lihat aja perutnya tuh!" Sahut Daniel.

"Aduh... Ototnya cuy bikin meninggoy." Ucap Zidan yang langsung mendapat toyoran dari Agam.

"Inget kelamin!" Peringat Agam.

"AYO MAS RIGEL! DEDEK JIDAN MENDUKUNGMU." Sorak Zidan heboh.

"MAS RIGEL SEXY BANGET, GAKUAT AKU GAKUAT!" Soraknya lagi.

"ADUH DAMAGENYA!" Sorak Daniel tak mau kalah.

"RAHIMKU ANGET MAS!" Teriak Zidan.

"HALALIN DEDEK BANG!" Teriak Daniel tak mau kalah.

Agam dan Aksara hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah kedua sahabatnya itu.

"Mereka temen lo?" Tanya Agam dengan menunjuk Daniel dan Zidan menggunakan dagunya.

"Temen lo!" Singkat Aksara.

"Temen lo juga!" Sahut Agam.

"Bukan!"

ALTARIGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang