19. HARI PENUH HUKUMAN

61.6K 6.8K 278
                                    

"Bagiku, kamu adalah jalan pulangku. Sementara bagimu, dia adalah rumah untukmu."
-Starla Amodra.

Tak terasa sudah dua minggu hubungan Rigel dan Starla terjalin, itu tandanya hubungan mereka tersisa kurang lebih enam minggu lagi, hubungan mereka pun sudah banyak yang tahu. Namun tetap saja, Starla berjuang sendiri. Rigel sama sekali tak memberikan kemajuan atau feedback yang baik, hal ini membuat Starla sedikit stress dan frustasi.

Dan tentang kabar baku hantam antara Cranioxx dan Black Tiger sama sekali tidak ada yang mengetahui kabar tersebut bahkan pihak sekolah sekalipun, sepertinya kedua geng motor tersebut sepakat untuk melakukan baku hantam secara tertutup. Tapi Rigel yakin, pasti Black Tiger tidak lama lagi akan melakukan penyerangan gelombang ke II karena tidak terima dengan kekalahannya kemarin. Dan Rigel selalu mewanti-wanti anggotanya untuk selalu waspada.

"Shit!" Umpat Rigel dengan memberhentikan motor kebanggaannya didepan pintu gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat.

Ya, bagaimana tidak? Sekarang sudah pukul 07:45 dan cowok itu baru saja sampai padahal kegiatan belajar mengajar sudah dimulai sejak 45 menit yang lalu.

Rigel turun dari motornya, mendekati pintu gerbang. "Pak! Biasa!" Teriak Rigel kepada pria paruh baya yang merupakan satpam sekolah. Namanya Pak Lathif.

Pak Lathif yang sedang ngopi didepan pos satpam mendengar teriakan itu langsung bergegas membukakan pintu gerbang untuk Rigel. Ini bukan pertama kalinya cowok itu terlambat, ini sudah untuk kesekian kalinya. Pak Lathif sudah hapal diluar kepala kebiasaan Rigel saat terlambat yaitu menyuruhnya untuk membukakan pintu kemudian memberikannya beberapa lembar uang seratus ribu.

Kalau begini mana bisa Pak Lathif menolak, pamali kan nolak rezeki di pagi hari.

"Aduh Den Rigel tumben banget sendirian biasanya bareng temen-temennya." Ucap Pak Lathif setelah pintu gerbang terbuka.

"Enggak, tadi bangun kesiangan." Jelas Rigel sembari mengeluarkan dompet dan mengambil beberapa lembar uang seratus ribuan lalu diserahkan ke Pak Lathif yang dengan sigap menerimanya dengan mata berbinar.

"Aduh, makasih loh Den ganteng! Sering-sering terlambat ya, soalnya rezeki banget buat Bapak."

Rigel mengangguk dan segera menaiki motornya kemudian masuk kedalam area sekolah yang sudah tampak sepi, cowok itu bergegas turun setelah memarkirkan motornya.

Rigel berjalan dengan santainya menyusuri koridor yang tampak sepi.

"ALTARIGEL! DARIMANA SAJA KAMU, JAM SEGINI BARU MASUK!" Teriakan itu berhasil membuat langkah Rigel terhenti, cowok itu memutar tubuhnya dan terlihat Bu Asmara dengan tatapan tajamnya tak lupa tongkat rotan digenggaman wanita itu.

"Rumah!" Jawab Rigel tanpa dosa membuat emosi Bu Asmara tambah memuncak.

Anak muridnya yang satu ini memang menyebalkan, untung pinter dan ganteng.

"LARI KELILING LAPANGAN DUA PULUH KALI!" Perintah Bu Asmara memberi hukuman.

Tanpa berkata apapun, Rigel langsung turun ke lapangan dan menjalankan perintah alias hukuman dari Bu Asmara. Jika kalian bertanya Kenapa tidak kabur saja? Entahlah, sepertinya hari ini mood Rigel sedang tidak baik dan memilih untuk pasrah terhadap situasi dan keadaan.

***

"Apakah untuk materi ini kalian sudah paham? Jika belum kalian bisa bertanya, jangan sungkan dan jangan malu-malu. Ingat kata pepatah, malu bertanya sesat di jalan." Ucap Bu Iren pengampuh mapel Ekonomi, guru paling muda dan paling cantik. Dulu ia juga pernah digosipkan mengagumi anak muridnya, yaitu Rigel.

ALTARIGELHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin