" Allysha belum datang juga yah. Padahal dia udah janji mau bawa yuki kesini. "

" Sabar bunda sebentar lagi mereka pasti datang "

" Al "

" Begitu juga dengan al. Dia pasti akan pulang "

Skip

" Udah sampai yuk ayu masuk " Yuki menganggukkan kepalanya iapun turun dari mobil allysha di hadapannya terlihat beril yang tengah menunggu kehadiran mereka.

" Alhamdulillah lo datang juga yuki tante maia sama om dani udah nungguin lo dari tadi " Yuki tersenyum tipis iapun memasuki rumah al.

" Lo gak apa apa " Allysha menggelengkan kepalanya menanggapi pertanyaan beril.

" Kita masuk " Ajak beril sambil merangkul allysha. Gadis itupun menurut enggan menolak karena iapun butuh sandaran.

Sesampainya di dalam yuki melihat binda maia tengah duduk di kursi roda sambil menatapnya haru.

" Yuki " Lirihnya pelan. Perlahan tapi pasti ia terisak menangis tanpa pertahanan. Melihatnya mata yuki berkaca kaca tubuhnya bergetar yuki menggigit bibirnya pelan menahan isak tangisnya iapun berjalan mendekati bunda maia orang yang sudah ia anggap sebagai ibu keduanya.

" Ini kamu nak " Telapak tangan yang dingin menyentuh kedua pipinya membuat yuki tak kuasa menahan laju air matanya. Yuki menganggukkan kepalanya sebagai jawaban karena bibirnya terasa kelu ketika melihat sosok ibu yang begitu di sayanginya terlihat begitu rapuh di hadapannya.

" Kamu pulang nak kamu pulang hiks maafin bunda hiks "

" Bunda gak salah bunda jangan minta maaf yuki yang salah seharusnya yuki pulang kesini melihat keadaan bunda seharusnya yuki berani meskipun al akan melarang yuki "

" Maafin bunda kalo aja bunda sembuh dari dulu al pasti gak akan membenci kamu maafin bunda. Bunda tidak berdaya yuki "

" Kalian berdua gak salah aku yang salah " Tiba tiba allysha datang membuka suara. Ia menatap kedua wanita berbeda usia itu penuh dengan rasa bersalah.

" Allysha " Lirih bunda maia

" Tante aku minta maaf tante aku akan memperbaiki semuanya. Maafin gue yuki tolong maafin gue " Ucap allysha iapun bergegas pergi.

" Allysha lo mau kemana? " cegah beril menarik lengannya. Allysha tersenyum ia melepaskan tangan beril.

" Beril gue mau nyari al. Gue mau memperbaiki semuanya "

" Om, tante maia, yuki, aku pamit "

" Biar gue temenin " tawar beril entah mengapa ia menjadi khawatir.

" Gak perlu lo disini aja ril gue bisa sendiri "

" Tapi "

" Ril makasih buat semuanya. Berkat lo gue bisa berubah " Mendengarnya beril tersenyum tulus ia tak menyangka allysha bisa berubah secepat ini mungkin inilah saatnya mempersatukan dua insan yang sudah terpisah lama al dan yuki mereka berhak bahagia.

Skip

" Bunda " Yuki mengusap punggung tangan bunda maia pelan

" Yuki pamit pulang ya " Bunda maia terkejut mendengarnya.

" Loh tapi al "

" Banyak hal yang terjadi bunda. " Potong yuki cepat ia meremas jemari bunda maia.

" Yuki belum bisa ketemu al. Yuki belum siap " Ujar yuki menunduk. Ia merasa belum dapat menerima apa yang terjadi setelah pertemuannya dengan al dan juga penjelasan dari allysha ia belum dapat menerimanya. Hatinya masih terlalu sakit jika ia mengingat perkataan al meskipun ia tahu al tidak bermaksud menyakitinya. Namun ia belum siap jika harus bertemu al saat ini.

Love That Can't Be Erased (Tamat)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora