Part 5

1.6K 167 1
                                    

Prilli berjalan dengan wajah yang terlihat murung entah kenapa ia merasa sangat sedih saat melihat yuki dan ali yang terlihat bahagia tadi. Prilli meremas dadanya yang terasa sesak ingin sekali ia menangis tapi entah karena apa.

" Kenapa sih gue sedih harusnya kan gue seneng karena akhirnya yuki ketemu sama sahabat kecilnya yang selalu ia ceritain " Ucap prilli tak mengerti

" Aduh prilli lu tuh kenapa sih kok jadi melow gini. Biasanya juga lo cuek aja lo kuat gak lembek kaya gini. Tapi kenapa gue sedih banget " Lanjutnya menghentikan langkahnya tiba tiba sebuah suara terngiang di dalam benaknya.

' Apa lo gak sadar prilli lo tu jatuh cinta sama dia lo jatuh cinta sama ali tapi lo gak mau mengakuinya ' Inernya

" Apa cinta? Enggak enggak enggak gue gak gak jatuh cinta sama dia. Enggak mungkin enggak " Ucapnya pada diri sendiri. Tiba tiba ali berada di sampingnya dan bertanya dengan raut heran.

" Apanya yang gak mungkin " Sontak prilli terkejut melihatnya. Ia bahkan terlonjak dengan posisinya yang menyender di tembok dengan kedua tangannya yang berada disisi kiri dan kanan wajahnya dan tak lupa dengan tampangnya yang tengah menganga menatap ali di hadapannya.

" Haa.. Kenapa lo ada disini? " Tanyanya masih dengan keterkejutan nya.

" Biasa aja kali kagetnya " Jawab ali yang kemudian melangkah pergi meninggalkan prilli yang tengah mengontrol detak jantungnya.

" Aduh aduh kenapa ini jantung gue kaya mau copot "

" Mana gemetaran lagi. Kenapa tiba tiba dia bisa ada disini yah " Tanyanya heran sambil menggaruk pipinya yang tak gatal.

Di sisi lain ali tengah berjalan sambil menggerutu.

" Dasar cewek aneh tadi pagi dia bilang benci. Sekarang pas ngeliat gue kaya ngeliat setan " Ucapnya tak mengerti tadinya ali ingin mengindari prilli dan berjalan melewatinya namun saat mendengar gadis itu mengucapkan kata tidak mungkin ali menjadi penasaran dan kemudian bertanya padanya.

" Tapi kalo di inget inget lucu juga tadi haha. Kapan lagi gue bisa ngeliat ekspresi dia yang kayak gitu " Lanjutnya yang kemudian berjalan memasuki kelasnya.

***

" Al ayo dong al boleh yah gue pulang sekolah bareng ali yah " Bujuk yuki pada al yang terlihat sibuk mencari buku di rak rak yang berjejer. Saat ini ia dan al tengah berada di perpustakaan.

" Enggak bisa kita udah punya perjanjian kalo lo mau berangkat ataupun pulang sekolah itu harus sama gue karena gue udah di tugasin nyokap lo buat jagain lo " Tolak al iapun menemukan buku yang ia cari dengan segera ia berjalan menghampiri kursi di hadapannya.

" Tapi al "

" Enggak ada tapi tapian apa lo lupa pulang sekolah lo harus kerumah gue " Potong al cepat sambil membuka bukunya. Yuki bersikukuh membujuknya.

" Tapi kan al gue bisa kerumah lo langsung habis pulang sekolah " Al mengabaikannya berpura pura membaca bukunya.

" Cuma pulang bareng doang kok please dia cuma mau tahu rumah gue doang "

" Naik apa? " Tanya al membuka suara

" Hah "

" Lo pulang naik apa sama dia? " Ulangnya lagi masih tetap mencoba terlihat fokus dengan bacaannya.

" Enggak tahu mungkin kita bakalan naik angkot kalo gak jalan kaki " Mendengarnya al berpikir sejenak.

' Kalo yuki sama ali naik angkot bakalan lama nunggu angkotnya secara angkot disini kan jarang banget yang lewat. Dan kalo mereka jalan kaki itu lebih lama lagi. Bisa bisa mereka semakin dekat. Enggak gue gak bisa biarin '

Love That Can't Be Erased (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang