Part 24

915 122 10
                                    

Ceklek

" Ini minum obatnya " Keyna menyodorkan obat ke mulut al

" Nanti aja " Tolak al halus.

" Ayolah al suster bilang kan harus buru buru di minum " Ucap keyna memaksa.

" Iya tapi.. "

" Keyna.. Al " Panggil yuki menatap nanar pemandangan di hadapannya.

" Yu..ki.."

" Maaf gue ganggu "

" Ali nih buat lo aja " Buru buru yuki meninggalkan tempat itu setelah ia memberikan kantong plastik yang berisikan makanan  pada ali.

" Yuki " Al berteriak memanggilnya namun nihil yuki sudah tak terlihat di hadapannya.

" Al al lo mau ngapain " Keyna terkejut melihat al melepaskan alat infusan di tangannya

" Gue harus susul dia " Ucap al dengan sedikit meringis karena ia mencabut infus nya dengan paksa

" Tapi lo masih sakit "

" Gue gak peduli " Buru buru al turun dan bergegas menyusul yuki.

" Al " Al tak menggubris panggilan prilli yang menatapnya khawatir.

" Ali ini gimana? "

" Ayo ayo susul dia " Ali menarik tangannya prilli dan kemudian mengejar al.

Sementara itu keyna malah terdiam dengan posisi yang sama ia tak menyangka tindakannya akan membuat yuki menjadi tersinggung dan kemungkinan besar yuki juga marah padanya. Apakah ia salah? Apakah yuki telah menyadari perasaannya? Lalu bagaimana dengan dirinya? Ia sendiri tidak tahu mengapa dirinya begitu ceroboh. Ia bahkan meninggalkan kekasihnya el begitu saja di parkiran karena ia terlalu terbawa perasaan pada al. Sekarang yang tersisa hanyalah penyesalan yang tak mampu di ungkapkan.

" Yuki maafin gue " Lirihnya.

Skip

Yuki berjalan sambil menghapus air matanya gusar entah mengapa ia tak mampu menahan kekesalannya hingga ia meninggalkan al begitu saja.
Yuki pun tak mengerti dengan apa yang ia rasakan mengapa ia begitu marah juga sedih karena al tidak menunggunya dan malah lebih memilih keyna yang menyuapinya minum obat.

" Yuki kamu mau kemana kakak baru aja mau masuk " Hito menatapnya heran.

" Kak kita pulang yah aku udah selesai "

" Loh tapi kan kakak belum jengukin al. Lagian baru juga sebentar masa pulang "

" Terserah kakak deh aku mau pulang sendiri aja " Setelah mengucapkannya yuki pun melongos pergi.

" Eh eh yuki yuki "

" Ck aduh kenapa sih tu anak " Hito menggaruk kepalanya. Tiba tiba suara panggilan membuatnya menoleh kearah belakang.

" Yuki " Al memanggil yuki sambil berjalan dengan sedikit terseok seok. Sontak hito membelalak bagaimana bisa al melupakan bahwa ia sedang sakit.

" Yuki " Teriak al dengan sedikit keras.

" Al " Tak mengindahkan panggilan hito al pun melewatinya dengan terburu buru.

" Eh eh al al tunggu tunggu kamu mau kemana? Kamu ngapain itu.. Itu alat infusan kamu kemana? "

" Kak hito kak hito yuki mau kemana kak? " Tanya al tak mengindahkan pertanyaan hito padanya. Mendengarnya hito menatap al bingung.

" Itu..  Itu tadi.. "

" Akh kelamaan " Al melongos begitu saja membuat hito kesal.

" Eeh eh gak sopan main ninggailin aja belum selesai ngomong juga " Dengusnya.

Love That Can't Be Erased (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang