Part 20

1K 109 6
                                    

Sesampainya di kamar al. Yuki mendudukkan pantatnya di kasur empuk al. Sementara al ia tengah membuka lemarinya dan mengambil selimut untuk yuki pakai.

" Nih selimut lo " Al menyodorkan selimut pada yuki.

" Makasih ya al " Al mengangguk dan tersenyum menatapnya.

" Kalo gitu gue ke kamar tamu dulu yah " Pamitnya.

" Iyah "

" Eh al " Panggil yuki menghentikan langkahnya.

" Apa "

" Kak hito mana? "

" Ada di depan. Mau gue panggilin "

" Enggak enggak enggak usah " Tolak yuki membuat al tersenyum menatapnya.

" Yaudah lo tidur yang nyenyak yah " Ucap al mengusap kepala yuki sayang.

" Huum " Dengan itu al pun melangkah keluar kamarnya dan tak lupa menutup pintunya.

" Tidur dimana kita " Tanya hito mengekor di belakangnya.

" Kamar tamu lah "

" Ohh "

" Eh eh mau kemana kamarnya disini " Al menghentikan hito yang hendak meraih handel pintu kamar kakaknya.

" Ck. Kayaknya lebih bagusan disini deh " Ucap hito yang kemudian membuka pintu kamar dan hendak memasuki kamar kakaknya.

" Berhenti " Hito menghentikan langkahnya.

" Itu kamar almarhum kakak gue. Gak ada yang boleh masuk kedalam kamar itu kecuali anggota keluarga. "

" Ya elah al bentar aja gue cuma mau liat " Dengan itu hito memasuki kamar rafi tanpa bisa di cegah oleh al.

" Eh " Al menggaruk kepalanya yang tak gatal menghela nafasnya iapun mencoba memanggilnya.

" Kak "

" Ya ampun kasurnya empuk banget hah rafi emang jago milih kasur yah " Ucap hito sambil tiduran di kasur rafi seperti seorang anak kecil.

" Kak turun "

" Cuma bentar al. Gue gak tahu kenapa tapi rasanya gue kangen banget sama kamar ini. Jadi biarin gue disini sebentar " Sahut hito sambil tiduran dengan posisi kedua tangannya yang ia jadikan bantal tak lupa kaki nya pun saling menyilang. Melihatnya al mengerutkan keningnya

' Aneh gue perhatiin dia kenapa makin mirip kakak ya ' Iner al heran.

" Eh al sini lo baringan di samping gue " Hito menepuk kasur di sebelahnya

" Ogah "

" Eh al mendingan kita tidur disini aja deh. Soalnya gue udah nyaman nih tiduran disini "

" Gak bisa. Ayo pindah sekarang " Tolak al sambil mencoba menarik tangannya

" Kalo gue gak mau gimana? " Hito menahannya.

" Ck kak "

" Eh gue perhatiin hidung lo makin mancung yah " Perkataan hito sukses membuat al terdiam. Dalam penglihatannya al melihat rafi yang tengah memencet hidungnya dan tersenyum kepadanya.

" Kak rafi " Ucap al tanpa sadar.

" Hah "

" Kak rafi gue kangen banget sama lo kak " Al memeluk hito dengan erat membuat hito kelabakan.

" Eh eh al ini gue hito bukan rafi ih lepasin. Lo maho yah " Kata hito mencoba melepaskan pelukannya.

' Astagaa apa yang gue lakuin sih. Entah kenapa gue kayak ngeliat kak rafi tadi ' Iner al gusar.

Love That Can't Be Erased (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang