Part 34

893 115 13
                                    

Yuki menatap album foto yang ia simpan entah mengapa ia benar benar rindu al yuki ingin mencoba menghubungi al namun ia teringat akan janjinya pada al. Dan pada akhirnya yuki menyerah untuk menepati janjinya masa bodo dengan janji ia rindu benar benar rindu hanya ingin mendengar suara al walaupun hanya sesaat. Dengan perlahan yuki meraih ponselnya di atas nakas.

" Telepon gak yah? Al gue kangen banget sama lo gue pikir gue kuat tapi ternyata enggak "

" Oke gue telepon sekarang gue janji cuma denger suaranya aja abis itu gue matiin " Katanya yang kemudian menekan tombol hijau.

" Bismillah "

" Tuuutt "

" Tuuuttt "

" Nomor yang anda putar salah "

" Kok salah sih ini bener kok nomernya " Decaknya sebal dengan kesal yuki membanting ponselnya keatas kasur. Setelahnya yuki menjatuhkan tubuhnya diatas kasur empuknya.

" Ck akh nyebeliiiinnn hiks padahal gue cuma gak ngaktifin kartu aja tapi apa dia malah ganti kartu terus gue harus gimana hiks gue kangen hiks " Isaknya setahun lamanya yuki menunggu al untuk menghubunginya meskipun ia tahu kemungkinannya sangatlah kecil namun yuki tetap mempertahankan sim nya takut takut al menghubunginya namun nihil al tak pernah sekalipun menghubunginya malah ali yang selalu mencoba menghubunginya beberapa kali hingga akhirnya ia melepaskan sim card nya agar ali tidak menghubunginya lagi karena sebenarnya ia belum siap terlihat rapuh di hadapan sahabat sahabatnya. Lama berpikir tentang ali tiba tiba ponselnya berdering dengan segera yuki mengangkat panggilannya.

" Hallo al "

' Yuki ini gue '

" Eh keyna sorry sorry gue pikir al ada apa key " Tanyanya heran karena suara keyna terdengar serak seperti tengah menahan tangis. Ngomong ngomong yuki rindu sahabatnya yang satu ini meskipun diam diam ia masih berhubungan dengan keyna tanpa sepengetahuan prilli dan ali bukannya apa yuki hanya tidak ingin membuat prilli sedih dan juga tidak ingin merusak kebahagiaan prilli dengan ali karena ali tidak mungkin tinggal diam jika melihatnya menderita dan hal itu akan membuat prilli merasa cemburu terhadapnya ia hanya ingin menjaga persahabatannya karenanya ia hanya bertanya mengenai dua sahabatnya itu kepada keyna.

' Hiks yuki tolongin guee hiks '

" Keyna lo nangis? Lo kenapa? " Tanya yuki dengan raut terkejut. Tak berapa lama yuki mendengar keyna bercerita. Sontak yuki membelalak mendengarkan penuturan sahabatnya.

" APAA? "

***

Disisi lain ali menghentikan laju kendaraannya ia membawa prilli ke sebuah tempat yang sudah ia persiapkan untuk merayakan hari ulang tahun prilli untuk pertama kalinya.

" Udah nyampe? Dimana nih " Tanya prilli dengan raut bingung. Ia hendak berjalan namun dengan segera ali menghentikannya.

" Eh tunggu tunggu "

" Lo harus tutup mata " Katanya membuat prilli mengernyit heran.

" Tutup mata? "

" Huum "

" Iihh buat apa sih gak usah deh "

" Udah diem aja nurut ke napa sama pacar " Ali mulai mengeluarkan kain penutup mata yang sudah ia siapkan.

" Iya iyah " Ali tersenyum lalu mengikatkan kain penutup pada mata kekasihnya.

Setelahnya dengan perlahan ali membawa prilli ke sebuah gedung dimana ia bertemu dengan prilli untuk pertama kalinya.

" Aduh ali masih jauh gak sih? " Tanya prilli tak sabaran.

" Sebentar lagi nyampe "

" Sebentar lagi sebentar lagi pegel nih mata. Kapan nyampenya "

Love That Can't Be Erased (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang