Part 22

954 123 10
                                    

Prilli mengintip di balik tembok di samping rumah ali sudah setengah jam ia menunggu namun lelaki itu belum juga menujukan batang hidungnya sampai sampai tukang ojek yang ia sewa di sampingnya terus mengeluarkan keluhannya.

" Neng masih lama gak neng "

" Bentar pak bentar kayaknya sebentar lagi deh "

" Kayaknya kayaknya dari tadi neng ngomong begitu tapi gak nongol nongol neng orangnya "

" Yaelah pak sabar dikit ke napa bapak kan saya bayar " Tiba tiba prilli terkejut saat melihat ali keluar dari rumahnya. Kelihatannya pemuda itu tidak menyadari keberadaannya karena ali terlihat tengah berbicara via telpon.

" Iya ini gue lagi mau otw "

" Tapi neng.. "

" Eh sstt jangan berisik pak nanti ketahuan tuh orangnya udah nongol " Ucap prilli memotong perkataannya. Lagi prilli melirik kearah ali.

" Iya sabar dong gue lagi pake helm. "

" Yaudah lu tutup dong telponnya kalo lo ngomong terus kapan gue berangkatnya "

" Yaudah oke " Dengan itu ali menutup telponnya lalu memakai helmnya. Segera saja prilli menaiki motor dan tak lupa memakai kacamata hitam dan helmnya.

" Pak pak dia udah mau otw ayo kita siap siap jalan pak "

" Siap siap kemana neng " Prilli mendengus sebal

" Ya ikutin dia lah pak " Jawabnya dengan gemas.

***

Al menghela nafasnya kasar lagi lagi yuki tidak mendengarkan penjelasannya sudah satu jam berlalu namun gadis di hadapannya tak juga mengerti soal soal matematika yang ia ajarkan. Bahkan soal yang ia berikan pun masih kosong karena belum diisi ada apa dengan gadisnya ini.

" Yuki "

"..."

" Yuki " Seketika yuki tersentak

" Eh al "

" Lu kenapa sih dari tadi gue nerangin lo gak ngerti ngerti gue suruh lo isi soal lo gak ngisi dan sekarang lo malah bengong. " Tutur al kesal yuki hanya menunduk lalu bergumam.

" Maaf "

" Gue gak butuh maaf lo. Lo tahu kan tugas gue itu apa? Gue harus ngebimbing lo dalam hal pelajaran dan gue udah janji sama nyokap lo kalo lo bakalan jadi pinter matematika. Tapi lo malah kaya gini lo gak serius gimana sih "

" Ya maaf al " Al mendengus sebal ia menaruh bukunya dan menatap yuki intens.

" Sekarang gue tanya ada apa? "

" Apanya " Yuki mengerutkan keningnya. Al berdehem dan mengulang kembali pertanyaannya.

" Ya lo kenapa lo lagi mikirin apa? " Yuki terdiam

" Jangan bilang lo mikirin cowok berengsek itu " Tebak al dengan tatapan tak suka sontak yuki menggelengkan kepalanya lalu menjawab.

" Gak kok gue gak mikirin max "

" Terus "

" Gue.. Sebenarnya gue lagi mikirin prilli sama ali " Mendengar jawabannya seketika al berdecak sebal.

" Mereka lagi mereka lagi. Yuki gue udah bilang kan jangan ikut campur biarin mereka menyelesaikan masalah mereka " Ucap al ya kemudian merapikan bukunya lalu berdiri meninggalkan yuki dengan segera yuki menyusulnya.

" Ya tapi gue gak bisa al. Mereka itu sahabat gue sahabat lo juga dan lagian apa salahnya sih kita bantuin prilli supaya jadian sama ali " Menaruh buku bukunya di rak al menyahut.

Love That Can't Be Erased (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang