Part 23

959 118 14
                                    

Yuki termemegung duduk di kursi taman ia benar benar merasa bersalah atas kejadian semalam karena dirinya al menjadi sasaran kemarahan ayahnya. Seharusnya ia tidak memaksa al untuk menemaninya malam itu seharusnya ia mendengarkan perkataan al tapi nasi sudah menjadi bubur al kini terbaring di rumah sakit karena harus di rawat dan karenanya yuki tidak henti hentinya menyalah dirinya.

" Yuki gue cari cari ternyata lo ada disini " Keyna bertanya menghampirinya.

" Keyna " Panggil yuki dengan suara serak ingin menangis.

" Eh lo kenapa nangis? "

" Hiks keyna al key al "

" Al kenapa? Ada apa sama dia? " Yuki diam tidak bisa menjawabnya.

" Jawab yuki " Desak keyna tak sabaran

" Hiks dia.. Hiks gara gara gue hiks al harus dirawat di RS "

" Apa di rawat? Kenapa kok bisa? "

" Om dani hiks mukulin al lagi hiks kali ini semakin parah hiks " Mendengarnya keyna berhambur memeluk yuki.

" Yuki udah tenang yuk.. Gue yakin al itu kuat dan dia pasti baik baik aja "

" Tapi gue takut keyy "

" Tenang yah semua pasti baik baik aja kita jengukin dia pulang sekolah yah " Keyna melepaskan pelukannya lalu menghapus jejak air matanya.

" Udah jangan nangis lagi dong sebaiknya kita masuk ke kelas sebentar lagi bel "

" Iyah "

***

Ali mengejar ngejar prilli dengan kesusahan beberapa orang berlalu lalang di sekitarnya dan menghalanginya.

" Prilli " Panggilnya namun prilli enggan menoleh ia terus melangkah pergi.

" Prilli tunggu " Ali mencoba menggapainya sedikit lagi ia hampir mensejajarkan langkahnya.

" Ck prilli prilli tungguin gue " Mohon ali memegang pergelangan tangan prilli.

" Lo kenapa sih? "

" Dari kemarin gue antarin lo pulang lo ngehindar terus " Alih alih menjawab prilli mencoba melepaskan diri.

" Lepasin gue "

" Gak sebelum lo jawab pertanyaan gue. Kenapa lo ngikutin gue kemarin "

" Gue bilang LEPASIN " ali tersentak menatapnya heran

" Lo kenapa sih? "

" GUE BENCI SAMA LO " Teriak prilli menatapnya tajam. Ali menggaruk kepalanya yang tak gatal ia benar benar tak habis pikir dengan apa yang terjadi pada gadis di hadapannya sehingga ia begitu membenci dirinya.

" Itu lagi itu lagi... Kenapa? Apa alasannya sampai sampai lo benci sama gue " Prilli diam ia tak tahu harus menjawab apa karena ia sendiri pun bingung dengan dirinya.

" .... "

" Jawab pertanyaan gue " Desak ali tak sabaran.

" Karena gue muak sama lo gue benci setiap gue ngilat lo gue benci karena lo selalu bikin gue tersiksa " Jawab prilli dengan marah. Ali tersentak ia melepaskan pegangannya lalu memundurkan langkahnya.

" Gitu? Jadi selama ini di mata lo gue seburuk itu? Jangankan sahabat bahkan gelar teman pun itu gak pantes lagi lo kasih ke gue " Ucapnya nanar. Prili terdiam ia merasa bersalah hanya mampu menundukkan kepalanya.

" .... "

" Maaf udah ganggu kenyamanan lo. Gue gak akan lagi muncul di hadapan lo. Maaf karena gue udah bikin lo tersiksa selama ini " Hendak melangkah namun terhenti karena tiba tiba gadis di hadapannya menangis sesegukan.

Love That Can't Be Erased (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang