Part 10

1.3K 152 7
                                    


Al bergerak gelisah dalam pembaringannya. Entah mengapa ia tidak bisa memejamkan matanya walau untuk sesaat. Sementara yuki yang berada di sampingnya sudah tertidur dengan pulasnya. Sekali lagi al mencoba memejamkan matanya namun seketika ia membuka matanya kembali saat merasakan tangan yuki yang menyentuh dada bidangnya.

" Yukiii " Geram al melemparkan kembali tangan yuki.

" Heran gue tidur udah di atas masih aja tangannya gak bisa diem " Decak al sebal. Kembali mencoba tidur tiba tiba al tersentak saat yuki membalikan tubuhnya dan hendak terjatuh menimpa tubuh al. Dengan segera al menahan bahunya.

" Eh eeh yuk aduh aduh " Al mencoba mendorong tubuh yuki agar kembali ke posisinya.

" Yuk bangun yuk.. Gila lo berat banget " Ucap al sambil menahan nafasnya.

" Eee ehh "

Bruuk 

Yuki pun akhirnya terjatuh menimpa tubuhnya. Seketika al mengerjap tak percaya saat merasakan benda kenyal dan basah menyentuh pipinya yups yuki tengah mencium pipinya. Dengan segera al menjauhkan wajahnya. 

' Astagaa apa yang lo lakuin yuk. Pipi gue udah gak perawan ' Inernya 

Sekali lagi al mencoba menggeser tubuhnya sambil menahan nafasnya. Namun belum sempat ia menjauh yuki kembali menyerangnya ia memeluk al seolah olah al adalah bantal guling. Sontak al tersentak di buatnya.

" Yuk uhuk bangun yuk.. " Ucap al terbatuk batuk karena yuki memeluknya dengan sangat erat.

" Jangan jangan pergi. Jangan tinggalkan akuu " Kata yuki yang al ketahui gadis itu tengah mengigau.

" Astaga pake ngigau segala lagi " Decak al yang kemudian berusaha melepaskan pelukannya. Namun seketika pergerakannya terhenti saat mendengar yuki kembali mengigau.

" Hiks hiks papah jahat. Kenapa papah lakuin itu ke mamah hiks " Al merasakan pelukan di tubuhnya mengedur. Dengan perlahan al menghapus jejak air mata di sekitar pipi cuby yuki.

" Sekarang gue tahu apa yang lo sembunyiin. Dasar gadis bodoh. Lo pasti gak mau cerita sama gue karena lo gak mau gue khawatir " Yuki kembali memeluknya erat.

" Kalo begini terpaksa deh gue jadi guling lo semaleman. " Ucap al memandang wajah teduh yuki. Matanya menelusuri setiap inci wajah yuki dari mata hidung sampai bibir yang tadi sempat menyentuh pipinya. Mengingatnya al tersenyum senang dengan perlahan ia menyetuh bibir yuki dengan ibu jarinya dan mengusapnya pelan.

' Astaga apa yang gue pikirin sih. Gue gak boleh nyentuh yuki sebelum dia bener bener jadi milik gue '

" Oke tidur al tidur meskipun lo harus relain tubuh lo di jadiin guling sama dia " Dengan itu al pun memejamkan matanya menyusul yuki yang tengah bermimpi indah.

Satu minggu kemudian

Al menelusuri sekolahnya mencari keberadaan yuki. Sudah satu minggu ini gadis itu menghindarinya tepatnya yuki menghindari al setelah ia menginap di rumahnya. Al tidak mengerti mengapa yuki menjauhinya akhir akhir ini meskipun ia satu sekolah bahkan satu kelas yuki selalu mencari alasan untuk menjauh darinya seperti saat berangkat sekolah biasanya gadis itu pasti selalu menempel padanya meminta untuk berangkat bareng tapi kali ini berbeda gadis itu menghindarinya. 

" Jadi lo ngehindar dari al gara gara itu? " Prilli bertanya yang kemudian memakan rotinya. Saat ini mereka tengah berada di kantin sekolah. Ia yang belum sarapan pagi mengajak yuki untuk menemaninya sarapan di kantin. 

" Iyah entah kenapa yah setiap gue ngeliat dia tuh rasanya ada yang aneh gitu " 

" Hemm.. Gue juga heran sih sama lo biasanya juga lo nempel terus sama dia eh sekarang lo kaya gak saling kenal. " Ucap prilli sambil mengunyah rotinya.

Love That Can't Be Erased (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang