Part 43

1K 110 8
                                    

Yuki termenung sendirian ia merasa hidup begitu kejam karena mempermainkannya. Mengapa hal ini harus terjadi kepadanya mengapa ia dan al selalu saja ribut bahkan hubungan yang membaik yang selalu ia idamkan dengan al ketika ia bertemu sirna sudah. Al menuduhnya tidak setia bisa bisanya lelaki itu menuduhnya dengan kata kata kasar. Yuki tidak habis pikir mengapa al bisa berubah seperti itu al yang sekarang terlihat sangat mudah menggampangkan sesuatu ia bahkan rela membatalkan pertunangannya dengan allysha setelah mereka baikan gila. Apa dia tidak memikirkan perasaan gadis itu? Apa al sama sekali tidak pernah mencintai gadis itu?

" Yuki " Yuki tersentak kala seseorang memanggilnya. Iapun menoleh melihat seseorang tengah berdiri di sampingnya.

" Allysha " Lirih yuki pelan. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan yuki kembali memalingkan wajahnya menatap lurus ke depan pikirannya berkecamuk saat ini ia hanya butuh sendirian.

Melihat yuki yang diam tak bergeming. Allysha mencoba mendekatinya iapun duduk di samping yuki menatap danau yang kini menjadi objek penglihatannya.

" Lo tahu yuki. Dulu gue iri banget sama lo. Lo punya segalanya keluarga yang lengkap sahabat yang baik dan cinta yang tulus dari al " Ujarnya membuka suara. Yuki terdiam ia tak berniat menyahut ataupun menyela ia membiarkan gadis di sampingnya berbicara meski sebenarnya ia tak berminat mendengarkan celotehannya yang ia inginkan adalah kesendirian untuk saat ini. Allysha tersenyum iapun melanjutkan.

" Gue pikir mungkin gue akan sangat bahagia jika berada di posisi lo saat itu. " Yuki menoleh menatapnya

" Bodohnya. Gue " Lanjutnya melirih pelan.

" Setiap orang punya cerita kehidupannya masing masing. Lo gak seharusnya iri sama gue " Ujar yuki membuat allysha menatapnya. Iapun memberanikan diri menyentuh pergelangan tangan yuki

" Tapi beneran yuk. Saat ngeliat lo gue bener bener iri gue gak kaya lo, punya sahabat yang baik dan benar benar tulus punya cinta dari al laki laki yang sempurna. Sedangkan gue? Bokap gue aja ngebuang gue "

" Disaat nyokap gue sakit membutuhkan dukungan dia. Dia malah pergi meninggalkan kami berdua "

" Lo inget waktu kita pertama kalinya ketemu di rumah sakit? Lo cemburu karena al deketin gue. " Yuki menerawang ia mencoba mengingatnya dan beberapa saat kemudian iapun tersenyum getir ternyata allysha adalah gadis kecil yang ia temui waktu itu.

" Saat itu al mencoba hibur gue. Dari situ gue udah jatuh cinta sama dia "

" Gue sadar gue salah tapi semakin gue coba buat ngeluapain al gue malah semakin serakah ingin memiliki dia. Hingga akhirnya gue melakukan kesalahan. " Allysha menangis membuat yuki heran.

" Yuki maafin gue hiks maafin gue " Yuki tak mengerti untuk apa gadis itu meminta maaf kepadanya? Kesalahan apa yang ia perbuat? Justru yuki merasa bersalah karena al hampir membatalkan pertunangannya. Semuanya menjadi jelas saat allysha menceritakan segalanya.

Skip

" Yuki kenapa lo diem aja? Lo mau kan maafin gue? Selama bertahun tahun gue menahan diri mencoba membenarkan diri demi perasaan gue tanpa peduli perasaan orang lain. Gue minta maaf karena gue lo pisah sama al karena gue juga al berubah dan karena gue tante maia gak sembuh sembuh. Gue.. "

" Allysha " Potong yuki membuat allysha bungkam seketika.

" Gue gak tahu harus ngomong apa.. " Yuki menelan ludahnya paksa air matanya tak mampu ia tahan yuki menatap allysha dengan pandangan penuh amarah juga rasa kebencian.
" Rasanya sakit bahkan buat ngeliat muka lo aja rasanya gue jijik. Gue gak sanggup. Jadi sebaiknya lo pergi dari sini "

" Tapi yuki gue.. "

" PERGIII!!! TINGGALIN GUE SENDIRI " Teriak yuki marah. Allysha menatap yuki nanar ia menggelengkan kepalanya gusar.

Love That Can't Be Erased (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang